Global Sumud Flotilla menetapkan 6 September 2025 sebagai hari bersejarah keberangkatan konvoi internasional yang akan menembus blokade Jalur Gaza, Palestina, melalui Laut Mediterania. Sebanyak 65 kapal dari 44 negara dipastikan akan berlayar serentak dari Tunisia pada Sabtu mendatang.

Ketua Indonesia Global Convoy Peace (IGPC), Muhammad Husein, menjelaskan, delegasi Indonesia yang ikut serta terdiri dari 30 orang, termasuk tujuh jurnalis, sisanya relawan kemanusiaan, aktivis, dan influencer media sosial.
“Jumlah kapal yang ditunggu-tunggu saat ini sementara tercatat 65 unit,” ujar Husein usai pertemuan teknis peserta Sumud Global Flotilla di Tunis, Selasa (2/9/2025).
“Setelah beberapa kendala teknis, jadwal keberangkatan serentak dipastikan pada Sabtu, 6 September 2025.”
Tunis menjadi titik keberangkatan utama, dengan 14 kapal sudah siap berlayar dari ibu kota Tunisia. Tujuh kapal lain masih menunggu proses pelunasan transaksi sebelum bergabung, sehingga total dari Tunisia diperkirakan mencapai 21 kapal.
Titik keberangkatan lain mencakup Spanyol, dengan 24 kapal siap mengikuti konvoi menembus blokade Israel. Dari Italia, 18 kapal akan berangkat, sementara Yunani menyumbang dua unit kapal. Husein menegaskan, jumlah ini akan terus bertambah seiring pembayaran dan persiapan kapal lain yang akan segera bergabung.
Secara keseluruhan, lebih dari 300 pejuang kemanusiaan dari 44 negara akan berpartisipasi dalam konvoi ini, membawa misi solidaritas dan bantuan kemanusiaan.
Global Sumud Flotilla merupakan kampanye internasional akbar para relawan dan aktivis kemanusiaan untuk menembus blokade Jalur Gaza. Konvoi ini tidak hanya membawa bahan makanan dan obat-obatan, tetapi juga ingin menegaskan kepada dunia bahwa genosida dan blokade yang dilakukan Israel masih terus menimpa rakyat Palestina di Gaza.