Spirit of Aqsa, Palestina – Pejuang Palestina di Tepi Barat membuat tentara penjajah Israel acak-acakan. Kekuatan Israel seakan terkuras habis karena perlawanan bersenjata pejuang Palestina terus meningkat. Para pejuang itu mampu menamankan rasa takut kepada militer Israel dan warga imigran ilegal yahudi.
Aksi-aksi kelompok dan sel-sel faksi perlawanan Palestina sangat dikhawatirkan militer Israel jika terus meningkat dan menajam serta meluas. Kisah heroik perlawanan dan revolusi Palestina di Tepi Barat pun menjadi momok bagi penjajah Israel.
Dari Jenin hingga ke Al-Quds, melintasi Ramallah, Hebron dan Nablus, aksi perlawanan Palestina terus berkobat di Tepi Barat seakan menceritakan kisah revolusi tanpa henti. Membawa nyawa pejuang, meski mereka sudah meninggal dunia, untuk meretas kepongahan penjajah. Mereka menanamkan perasaan gentar dan takut kepada jiwa-jiwa pengecut pasukan penjajah Israel dan para pemukim yahudinya.
Elit Hamas, Hasan Yusuf mengatakan, “Kami akan lanjutkan jalan untuk mempersembahkan para syuhada. Mereka mengorbankan yang termahal yang mereka miliki dengan nyawa mereka untuk tempat suci di Palestina.”
Sejak beberapa hari-hari terakhir, Tepi Barat menjadi ajang aksi perlawanan bersenjata yang terus meningkat. Akibatnya, sejumlah pasukan penjajah dan warga pemukim Yahudi terluka. Salah satunya adalah komandan pasukan rahasia Israel dari unit “Dovidvan Israel” dalam aksi baku tembak di Jenin.
Dalam aksi penyisiran dan pengejaran yang dilakukan Israel di Tepi Barat terhadap sel-sel militer Israel, gugurnya lima syuhada dalam aksi baku tembak; Asy-Syahid Mahmud Humaidan, Asy-Syahid Zakariya Badwan, Asy-Syahid Ahmad Zahran, Asy-Syahid Usamah Shabh, Asy-Syahid Yusuf Shabh.
Brihade Izzuddin Al-Qassam mengatakan, “Kami serukan kepada seluruh warga Palestina untuk melakukan aksi perlawanan yang inovatif dengan berbagai cara sehingga Israel makin kelabakan.