Spirit of Aqsa– Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, menyatakan, Israel tidak akan menghentikan serangan brutal di Rafah, Jalur Gaza selatan, tanpa intervensi masyarakat internasional.

Dalam sebuah unggahan di platform X, Albanese mengungkapkan, berita dari warga yang terjebak di Kota Rafah “mengerikan”. Ia mengatakan, Israel telah meningkatkan serangan di Rafah setelah Mahkamah Internasional memerintahkan untuk menghentikan invasi militer.

Albanese menyerukan pemberian sanksi kepada Israel, pelarangan pasokan senjata, dan penangguhan hubungan diplomatik sampai Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional.

Mahkamah Internasional sebelumnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan ke Kota Rafah, dalam sebuah keputusan yang dikeluarkan pada Jumat (24/5/2024) atas permintaan Afrika Selatan dalam gugatan yang menuduh Tel Aviv melakukan kejahatan genosida di wilayah tersebut.

Dalam teks keputusan yang dibacakan oleh Ketua Mahkamah, Hakim Lebanon Nawal Salam, dinyatakan, “sesuai dengan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida, tindakan lebih lanjut di Rafah dapat menyebabkan kerusakan sebagian atau total”.

Mahkamah Internasional menilai serangan darat di Rafah yang dimulai pada 7 Mei lalu sebagai “perkembangan serius yang meningkatkan penderitaan warga,” dengan menyebut bahwa Israel “belum melakukan upaya yang cukup untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pengungsi.”

Sebelumnya, Albanese menyatakan bahwa genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina mengingatkan pada Holocaust. Dia mendesak masyarakat internasional untuk bertindak menghentikan serangan Israel.

“Saya mengatakan tanpa ragu bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang, melainkan genosida. Meskipun negara-negara Barat tidak nyaman dengan penggunaan kata genosida, namun genosida di Gaza mengingatkan kita pada Holocaust,” ujar Albanese.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here