Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk, menegaskan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera dilanjutkan. Ia juga menyatakan keprihatinannya atas eskalasi serangan Israel di Tepi Barat, pengosongan kamp-kamp pengungsi, serta perluasan pemukiman ilegal.
Dalam laporan global yang disampaikannya kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Senin (3/3), Türk menjelaskan bahwa agresi Israel telah merusak tatanan sosial dan infrastruktur di Gaza.
Pejabat PBB itu menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan gencatan senjata agar dapat menjadi dasar bagi perdamaian. Ia juga menyerukan pembebasan semua sandera serta tahanan yang ditahan secara sewenang-wenang, serta segera melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Türk mengungkapkan keprihatinannya terhadap penggunaan senjata dan taktik militer terhadap warga Palestina di Tepi Barat, termasuk penghancuran kamp pengungsi dan perluasan pemukiman ilegal.
“Israel harus menghentikan tindakan sepihak dan ancamannya untuk mencaplok Tepi Barat, yang jelas merupakan pelanggaran hukum internasional,” tegasnya.
Genosida di Gaza dan Pengkhianatan Kesepakatan
Sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, Israel telah melakukan genosida di Gaza, yang menyebabkan lebih dari 160 ribu warga Palestina gugur dan terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 14 ribu orang dinyatakan hilang.
Pada 19 Januari lalu, Israel mengingkari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan dengan Hamas dengan menolak melanjutkan tahap kedua perjanjian, setelah tahap pertama berakhir pada Sabtu tengah malam.
Israel kemudian menuduh Hamas tidak merespons proposal Amerika Serikat untuk gencatan senjata sementara selama bulan Ramadan dan Paskah Yahudi.
Dengan dalih itu, Israel memutuskan menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak Minggu (2/3).
Sementara itu, Hamas menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen terhadap perjanjian tersebut dan mendesak Israel untuk mematuhinya.
Hamas juga meminta para mediator segera memulai negosiasi tahap kedua dan menyebut keputusan Israel untuk memblokir bantuan sebagai “pemerasan murahan, kejahatan perang, dan pengkhianatan terang-terangan terhadap kesepakatan.”
Israel Percepat Pencaplokan Tepi Barat
Sejak dimulainya perang genosida di Gaza, Israel semakin agresif dalam upaya mencaplok wilayah Tepi Barat.
Para pejabat dan menteri Israel secara terbuka menyatakan dukungan mereka terhadap ekspansi pemukiman ilegal dan pencaplokan Tepi Barat, sementara operasi militer Israel di bagian utara Tepi Barat, terutama di Jenin dan Tulkarm, terus meningkat.
Sumber: Anadolu Agency