Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, mengungkapkan bahwa Israel telah membunuh lebih banyak jurnalis sejak 7 Oktober 2023 dibanding jumlah jurnalis yang gugur dalam Perang Dunia I dan II.
Menurutnya, sejak awal serangan ke Gaza, Israel menjalankan perang sistematis terhadap jurnalis sebagai bagian dari genosida yang dilakukan pasukan Israel. Hingga kini, setidaknya 247 jurnalis menjadi korban jiwa.
Target penyerangan secara langsung juga diarahkan kepada kru Al Jazeera. Sebanyak 11 jurnalis dan fotografer dari media tersebut gugur akibat serangan udara Israel, meski mereka tetap bertugas melaporkan situasi di tengah pembantaian, kelaparan, dan pengungsian. Beberapa lainnya mengalami luka serius akibat tembakan langsung.
Dalam kampanye internasional yang digelar pada Senin (1/9), organisasi Reporters Without Borders (RSF) dan Avaaz memperingatkan bahwa dengan tingkat pembunuhan jurnalis seperti ini, tak lama lagi tidak ada lagi wartawan yang mampu meliput peristiwa di Gaza.
Sumber: Al Jazeera