Spirit of Aqsa- Laporan dari Otoritas Penyiaran Israel menyebutkan, jutaan orang telah lari ke tempat perlindungan untuk ketiga kalinya dalam seminggu terakhir. Hal ini terjadi setelah sebuah roket diluncurkan oleh kelompok Ansharullah (Houthi) dari Yaman, yang menyebabkan 20 orang terluka akibat desak-desakan, menurut layanan medis darurat Israel.
Pada Selasa ini, militer Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil mencegat proyektil yang ditembakkan dari Yaman. Mereka juga mengaktifkan sirene peringatan di wilayah tengah dan selatan Israel untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya pecahan roket.
Layanan medis Israel melaporkan bahwa lebih dari 20 orang mengalami luka-luka saat berdesak-desakan menuju tempat perlindungan, dan beberapa di antaranya mengalami serangan panik. Namun, mereka memastikan tidak ada cedera langsung akibat roket tersebut.
Sebelumnya, militer Israel juga mengklaim telah mencegat sebuah drone yang diluncurkan dari Yaman dengan tujuan masuk ke wilayah Israel.
Peringatan Netanyahu dan Ancaman Israel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin kemarin memberikan peringatan kepada kelompok Houthi setelah dua roket diluncurkan ke Israel pekan lalu, termasuk roket yang melukai 16 orang di sebuah pusat perbelanjaan di Tel Aviv pada Sabtu.
Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengancam akan menyerang infrastruktur dan pemimpin kelompok Houthi. Ia juga menyatakan, “Kami akan memperlakukan Sana’a dan Hodeidah seperti yang kami lakukan terhadap Gaza, Lebanon, dan Teheran.”
Respons Houthi dan Serangan Balasan
Kelompok Houthi berjanji akan melanjutkan operasi militernya terhadap Israel sebagai bentuk “dukungan untuk Gaza.” Mereka menegaskan bahwa serangan ini tidak akan berhenti kecuali agresi terhadap Gaza dihentikan.
Sementara itu, jet tempur Israel dilaporkan telah melancarkan serangan terhadap pelabuhan dan infrastruktur energi di Yaman, termasuk di ibu kota Sana’a dan provinsi Hodeidah yang berbatasan dengan Laut Merah.
Selain itu, Amerika Serikat dan Inggris juga dilaporkan telah melancarkan serangan udara terhadap lokasi-lokasi di Yaman sejak awal tahun ini. Serangan tersebut diklaim sebagai respons atas serangan maritim oleh kelompok Houthi. Sebagai balasan, kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka menganggap seluruh kapal AS dan Inggris sebagai target militer.
Sumber: Al-Jazeera, Media Israel