Spirit of Aqsa, Palestina- Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menegaskan, ratusan tentara Israel sudah tewas di Jalur Gaza.
Namun, militer Israel berusaha menutupi kekalahan tersebut dengan membocorkan jumlah tentara yang tewas karena salah tembak. Menurut dia, militer Israel ingin menggiring opini seolah tentara yang tewas bukan di tangan pejuang kemerdekaan Palestina, tapi karena “tembakan ramah” atau salah tembak.
Militer Israel memiliki doktrin Hannibal, yakni kebijakan militer yang bertujuan mencegah penangkapan tentara Israel dengan cara apapun. Termasuk membunuh tentara untuk mencegah penangkapan.
Sejak invasi darat, militer Israel menyebut ada 20 tentara yang tewas karena “tembakan ramah” tersebut.
“Tentara pendudukan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan antara musuh dan kawannya, dan pesawat serta artileri mereka mengebom wilayah konflik yang menyebabkan kematian anggotanya,” ujar Al-Duwairi dalam analisisnya di Aljazeera, Selasa malam (12/12).
Al-Duwairi mengatakan, insiden salah tembak merupakan kelemahan militer Israel. “Mereka memiliki peralatan canggih, tetapi tentara dan perwiranya gagal,” ujarnya.
Al-Duwairi tidak menerima karangan cerita Israel. Dia menilai, peristiwa salah tembak tersebut merupakan gambaran sengitnya pertempuran di Jalur Gaza, selain upaya menutupi kekalahan dari Al-Qassam.