Spirit of Aqsa, Palestina- Pakar militer dan strategis, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan, Gaza adalah kota terowongan laba-laba, dan penemuan beberapa di antaranya seperti klaim militer Israel tidak berarti apa-apa. Penemuan terowongan tersebut hanya segelintir saja dari jumlah dan panjang yang terowongan ada.
“Hal yang normal bagi tentara pendudukan untuk menemukan beberapa pintu terowongan ketika memasuki suatu daerah setelah pengeboman hebat dan tembakan senjata,” ujar Al-Duwairi dalam analisisnya di Aljazeera, Kamis (21/12).
“Apa selanjutnya? Apakah terowongan yang ditemukan akan mengarah lebih dalam ke jaringan terowongan, atau akankah terputus pada suatu saat?” Sebelum menjawab bahwa menemukan mulut terowongan tidak berarti menemukan markas Hamas di Jalur Gaza.
Dia menjelaskan, tentara Israel akan menemukan sebagian dari terowongan ini telah hancur. Itu karena pejuang kemerdekaan Palestina akan menghancurkan pintu terowongan bila terowongan tersebut tidak akan memberikan peran operasional apa pun.
Menurut informasi yang ada, Al-Duwairi mengatakan, terdapat 1.300 terowongan di Jalur Gaza dari Beit Hanoun di utara hingga Rafah di selatan, dan penemuan 10 atau 100 terowongan tidak berarti apa-apa.
“Panjang terowongan Gaza diperkirakan mencapai 500 kilometer, berdasarkan pernyataan para pemimpin Hamas, yang menyebutkan bahwa terowongan tersebut adalah jaringan laba-laba dan beberapa di antaranya merupakan terowongan penyerang dengan misi tertentu, seperti: terowongan yang ditemukan di dekat penyeberangan Beit Hanoun, yang digunakan dalam operasi Taufan Al-Aqsa,” ujar Al-Duwairi.