Spirit of Aqsa, Palestina- Profesor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Khalil Al-Anani, mengatakan, para pejuang Palestina tidak akan membiarkan Jalur Gaza runtuh di tangan penjajah Israel. Amerika Serikat dinilai kehilangan banyak kepentingannya lantaran menjadi mitra dalam semua kejahatan yang dilakukan Israel.

Al-Jazeera Net mengutip Al-Anani yang membenarkan Amerika Serikat memberi lampu hijau kepada Israel untuk melakukan semua kejahatan di Jalur Gaza. Amerika menjadi terlibat penuh dalam segala hal yang terjadi dan kejahatan apapun yang dilakukan oleh Israel.

Dia menunjukkan, jumlah syuhada yang meninggal di Gaza dalam waktu dua minggu lebih banyak daripada jumlah korban pembantaian Srebrenica yang terjadi di Bosnia dan Herzegovina pada 1995. Secara nyata dan fakta, apa yang terjadi merupakan genosida dan pembantaian massal.

Mengenai pembicaraan Presiden AS Joe Biden tentang perlunya mematuhi hukum perang selama operasi darat yang menurut Israel akan dilancarkan di Jalur Gaza, Al-Anani mengatakan bahwa itu tidak lebih dari upaya untuk menghindari dan membebaskan diri dari tanggungjawab dari segala yang terjadi terhadap warga sipil, termasuk warga negara Amerika yang ditahan di Jalur Gaza.

Al-Anani meyakini konfirmasi Biden yang tidak meminta penundaan serangan darat, dan pembicaraannya pada saat yang sama tentang upayanya untuk membebaskan para sandera, mencerminkan kontradiksi besar dalam sikap Amerika.

“Biden berusaha memuaskan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan segala cara, dan memberinya kesempatan untuk melakukan apapun yang dia inginkan, namun dengan cara ini dia melibatkan dirinya dalam segala kejahatan yang terjadi,” kata Al-Anani, dikutip Palinfo dari Al Jazeera, Jumat (27/10).

Mengenai kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengesahkan rancangan undang-undang untuk menghentikan perang, bahkan karena alasan kemanusiaan, Al-Anani menilai hal itu mencerminkan kegagalan moral yang besar dari masyarakat internasional. Itu karena perdebatan politik melebihi dimensi kemanusiaan, dan menambahkan. Pembantaian yang terjadi di depan mata dunia telah dipolitisasi sementara Amerika dan Rusia berseteru di Dewan Keamanan.

“Kongres AS yang mengesahkan rancangan undang-undang yang mendukung segala sesuatu yang dilakukan Israel mencerminkan kemitraan dan keterlibatan Amerika dalam segala hal kejahatan yang terjadi, selain menyediakan senjata, kemitraan, perencanaan dan implementasi segala sesuatu yang terjadi di Gaza,” kata Al Anani.

Dia menyimpulkan, apa yang terjadi di Gaza tidak akan dibiarkan begitu saja oleh warga dan pejuangan yang ada di dalamnya. Amerika Serikat akan menanggung akibat dari semua ini di masa depan karena mereka adalah kaki tangan dalam kejahatan kemanusiaan yang belum pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here