Spirit of Aqsa, Palestina – Seorang wanita Ukraina bernama Viktoria Saidam (21) memilih ikut suaminya untuk mengungsi ke Gaza di tengah invasi Ukraina. Pasangan muda ini bertemu saat kuliah di Kyiv.
Viktoria Saidam dan suaminya bernama Ibrahim (23) memutuskan pergi ke Gaza karena situasi di Kyiv semakin tidak aman. Gaza adalah rumah keluarga Ibrahim. Pria itu belajar kedokteran di Ukraina, sementara Viktoria belajar farmasi.
Suamiku dan saya harus mencari tempat yang lebih aman dari Ukraina,” ujar Saidam kepada AFP, dilansir France24, Jumat (25/3).
“Kami memilih tanah airnya, Gaza,” ucap Viktoria yang menjadi mualaf ketika menikah dua tahun lalu.
Viktoria berkata serangan Rusia membuat hancur kotanya. Ia pun menangis ketika melihat video serangan Rusia, dan angka kematian terus naik.
“Kami paham bahwa tidak ada cara untuk mengetahui besok akan bagaimana,” kata Viktoria. “Kami berharap dan berdoa untuk yang terbaik.”
Hingga kini, sudah lebih dari 3 juta warga Ukraina mengungsi keluar negara akibat gempuran Rusia.
Pasangan itu sudah pergi dari Ukraina pada 7 Maret lalu. Mereka sempat jalan kaki.
Viktoria dan Ibrahim melarikan diri via Rumania dan Mesir. Awalnya, mereka naik minibus, kemudian lanjut jalan kaki melewati perbatasan Rumania.
Setelahnya, mereka terbang ke Kairo, Mesir. Setibanya di Mesir, mereka berangkat ke Rafah.
Viktoria berkata sudah tahu bagaimana kondisi di Gaza, terutama terkait blokade, pengangguran, dan masalah listrik. Viktoria juga belum fasih berbahasa Arab. Namun, Viktoria berkata Gaza lebih aman ketimbang Ukrina.
Ibrahim berkata sudah antisipasi jika ada konflik di Ukraina. Ia mengaku sudah tiga kali mengalami perang di Gaza, sehingga merasa sudah punya pengalaman dengan konflik.
Akan tetapi, situasi ternyata lebih buruk dari perkiraan, sehingga ia memutuskan kembali ke Gaza.
“Kami bisa saja pergi ke negara-negara Eropa untuk mencari suaka, tetapi saya lebih suka kembali ke Gaza karena saya merasa aman di sini dan saya paham bagaimana hal-hal di sini,” ucapnya.