Spirit of Aqsa, Palestina – Mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Gadi Eisenkot, merasa prihatin dengan motivasi perang tentara Israel yang terus menurun.

“Sekarang banyak tentara yang lebih memilih untuk bertugas di unit non-tempur seperti unit cyber, Brigade Intelijen 8200, dan unit teknologi,” kata Eisenkot dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Maariv, dikutip Senin (24/1).

Dia menyatakan, ada penurunan yang signifikan dalam kesediaan tentara untuk bergabung ke unit tempur infanteri yang membutuhkan pengorbanan. Mantan pejabat di tentara pendudukan Israel ini menekankan perlunya menyeimbangkan perekrutan berbagai unit.

Eisenkot menyatakan, dirinya prihatin karena tidak adanya teori keamanan yang tetap di Israel, mengenai apa yang diinginkan Israel dari orang-orang Palestina dan kemungkinan menuju satu negara multi-nasional. Dia menyatakan bahwa opsi ini adalah mimpi buruk bagi entitas pendudukan Israel.

Eisenkot juga berbicara tentang kegagalan kebijakan Israel di Tepi Barat. Hal itu terjadi justru di tengah-tengah semakin membesarnya kekuatan gerakan pejuang Gaza di Tepi Barat.

Dia menyatakan, kekuatan gerakan pejuang Gaza di Tepi Barat sudah mencapai antara 70-80%. Menurutnya, hal ini terjadi sebagai akibat dari kurangnya strategi dalam menangani masalah Palestina. “Jika pemilu demokratis diadakan, gerakan akan menang,” terangnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here