Spirit of Aqsa, Jalur Gaza-Solidaritas masyarakat Jalur Gaza sangat tinggi meski hidup di tengah kesulitan dan pembantaian terus-menerus oleh penjajah Israel. Mereka gemar berbagi dan saling menawari makanan meski berada dalam kondisi kesulitan.
Lebih dari 30 hari telah berlalu sejak agresi Israel di Jalur Gaza. Sejak saat itu, penjajah Israel berusaha mengepung masyarakat Jalur Gaza, membatasi, dan mencekik mereka dengan menutup penyeberangan, membom toko roti, tangki air, dan menghentikan bahan bakar. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri segala bentuk kehidupan di Gaza.
Namun, terlepas dari semua upaya penjajah Israel ini, masyarakat Gaza memberikan gambaran yang indah tentang solidaritas dan kohesi di antara mereka sendiri. Meskipun terdapat kesulitan dalam memperoleh kebutuhan pokok, seperti air dan makanan, masyarakat Gaza memiliki kemurahan hati yang sangat luar biasa.
Mahmoud Zuaiter, seorang seniman Palestina asal Gaza, mendokumentasikan aktivitas harian melalui akun media sosial. Dia memposting video di akun Instagram dengan berjudul “Haniya by Nature.”
Video tersebut memperlihatkan Mahmoud melewati toko shawarma, dan pemilik toko menawarinya sandwich shawarma gratis.
Tonton videonya di sini
Permasalahan ini tidak hanya terjadi pada inisiatif individu, karena banyak lembaga dan badan amal yang bekerja untuk mengirimkan makanan dan paket makanan kepada para pengungsi. Meskipun proses transportasi mengalami kesulitan karena kelangkaan bahan bakar.
Persoalan tidak hanya sebatas makanan dan air, masyarakat Gaza juga menunjukkan solidaritas di segala bidang. Hasan Zain al-Din, seorang dokter, terpaksa membeli sepeda untuk melakukan perjalanan antar wilayah Jalur Gaza untuk mengevakuasi dan merawat pasien, terutama mereka yang menderita penyakit kronis, setelah tidak ada bensin di Jalur Gaza.
Tonton videoya di sini
Sumber: Al Jazeera