Spirit of Aqsa, Palestina- Pengeboman artileri Israel terus berlanjut sejak pagi di Khan Yunis dan Rafah di Jalur Gaza selatan. Pengeboman itu terjadi di tengah gelombang hujan deras yang dihadapi murabith di tenda-tenda yang terendam air.
Jurnalis Aljazeera melaporkan, tiga warga Palestina gugur syahid dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di wilayah Jinin di Rafah. Aljazeera juga mengonfirmasi, artileri pendudukan menyerang pusat Khan Yunis dan daerah barat kota.
Pengeboman Israel juga terjadi di sekitar Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, yang telah dikepung oleh pasukan Israel selama beberapa hari dan mencegah evakuasi tim medis dan pengungsi yang terluka.
Sumber-sumber lokal melaporkan suara bentrokan sengit antara pejuang dan pasukan Israel di berbagai front di Khan Yunis. Sebelumnya, sumber-sumber medis mengkonfirmasi 28 warga Palestina syahid dan lebih dari 80 lainnya terluka dalam serangan terus-menerus di Khan Yunis selama 24 jam terakhir.
Pengepungan Rumah Sakit Nasser
Sementara itu, media lokal memperingatkan bahwa terus berlanjutnya pengepungan Tentara Israel terhadap Rumah Sakit Nasser dan larangan bagi tim medis untuk membuang sampah dan kotoran mengancam penyebaran penyakit di antara pasien dan tim medis di rumah sakit tersebut.
Kantor Informasi Pemerintah di Gaza (Wafa) menyatakan, 70% dari bantuan medis yang masuk ke wilayah tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan berada di luar prioritas tim medis. Dokter-dokter di wilayah tersebut sebelumnya menunjukkan bahwa bantuan medis yang mereka terima termasuk tes virus corona.
Sementara itu, jurnalis Al-Jazeera menyoroti kesulitan cuaca yang dingin dan terus-menerusnya hujan yang merendam tenda-tenda pengungsi yang tidak terlengkapi di Rafah. Warga sipil juga merasakan kekecewaan atas keputusan Pengadilan Internasional yang tidak mengeluarkan perintah untuk gencatan senjata segera.
Dia menyatakan bahwa keputusan pengadilan bagi warga Gaza tampaknya seperti izin untuk Israel membunuh mereka, namun “dengan lambat.”
Di sisi lain, Pemadam Kebakaran di Gaza memperingatkan bahwa nyawa ribuan pengungsi terancam karena cuaca dingin yang ekstrem dan hujan yang telah merendam tenda-tenda mereka.