Spirit of Aqsa, Palestina – Aktivis HAM, Arif Daraghima, mengatakan, pasukan penjajah Israel memasang sejumlah rumah caravan di kawasan Al-Farisiyah, Lembah Yordan utara.

Kawasan kharbah al-Farisiyah terletak di wilayah Wadi al-Malih, Thubas timur, yang menjadi sasaran penyitaan terencana, dengan tujuan menghapus eksistensi Palestina di kawasan Lembah Yordan, dan menguasai penuh wilayah tersebut.

Al-Farisiyah berada di kawasan C menurut perjanjian OSLO, di bagian timur masuk kawasan provinsi Thubas, tepatnya di Wadi Malih, dan memanjang dari kawasan Tayasir barat sampai sungai Yordan di bagian timur.

Jumlah penduduknya saat ini hanya mencapai 240 jiwa saja, sementara sebelum pendudukan tahun 1967 jumlah penduduknya mencapai seribu jiwa. Mata pencaharian utama warga adalah bertani dan beternak.

Penjajah Israel tidak memberikan layanan minimum bagi mereka, seperti listrik, air, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur lainnya.

Sejak menduduki Tepi Barat, penjajah Israel terus berupaya mencaplok dan menjadikan lembah yordan Palestina yang menjadi sumber mata air sebagai kawasan yahudi.

Kawasan Lembah Yordan menjadi lumbung pangan Palestina, namun ribuan acre lahan pertanian disana menjadi sasaran penyitaan oleh penjajah Israel.

Sebagian besar kawasan Tepi Barat, terutama di Lembah Yordan menjadi sasaran penyitaan dan pengusiran warga Palestina, untuk kemudian diubah menjadi kawasan permukiman zionis.

Sejumlah media Israel menyebutkan, rencana aneksasi Israel akan mengubah 43 desa yang dihuni 110 ribu warga Palestina, mayoritasnya di kawasan Lembah Yordan, menjadi kawasan isolasi di semua arah, yang dibatasi dengan tembok pemisah rasial Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here