Spirit of Aqsa- PBB kembali menyerukan langkah konkret untuk menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza. Seruan itu dilakukan di tengah peringatan bahwa sebagian besar toko roti yang didukung oleh mitra kemanusiaan berisiko berhenti beroperasi.

Duta Besar Inggris untuk Dewan Keamanan PBB, Barbara Woodward, meminta Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan mendesak segera diambilnya langkah-langkah untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

Woodward menyampaikan keprihatinannya atas kegagalan Dewan Keamanan mencapai kesepakatan tentang resolusi gencatan senjata secara langsung, tanpa syarat, dan permanen di Gaza. 

Krisis Toko Roti

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, memperingatkan ancaman penghentian operasional sebagian besar toko roti di Gaza akibat serangan dan hambatan yang dilakukan Israel. Dari 19 toko roti yang didukung mitra kemanusiaan, hanya 7 yang masih beroperasi.

Dalam konferensi pers hariannya, Dujarric menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi warga Gaza yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah serangan Israel. Ia menyebutkan bahwa 4 toko roti berlokasi di Kota Gaza, 2 di Deir al-Balah, dan 1 di Khan Younis. Namun, stok tepung di toko roti ini diperkirakan akan habis dalam waktu dekat.

Israel Dituntut Bertanggung Jawab

Dujarric menegaskan, penyebab utama berhentinya operasional toko roti adalah pembatasan Israel atas pengiriman bahan baku penting. Ia juga mengkritik keterlambatan pasokan bahan bakar yang menghambat produksi roti, seperti halnya berbagai sektor lainnya.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengingatkan bahwa toko roti merupakan sumber kehidupan bagi ratusan ribu warga Gaza yang kelaparan atau terancam kelaparan. Namun, toko-toko roti ini berada di ambang penutupan karena kekurangan bahan bakar.

Pembantaian dan Krisis Kemanusiaan

Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan AS melancarkan perang terhadap Gaza yang telah menewaskan lebih dari 148 ribu warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, dengan lebih dari 10 ribu lainnya dinyatakan hilang. Serangan ini menyebabkan kehancuran besar-besaran, kelaparan, dan tewasnya puluhan anak serta lansia, menjadikannya salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Israel terus melakukan serangan meski Dewan Keamanan PBB telah menyerukan penghentian kekerasan. Israel juga mengabaikan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang semakin kritis di Gaza.

Sumber: Agensi Berita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here