Otoritas pendudukan Israel membebaskan 10 warga Palestina yang ditangkap dari Jalur Gaza setelah berbulan-bulan ditahan dalam kondisi “sangat buruk” dan jauh dari standar kemanusiaan.

Sumber medis melaporkan, para mantan tahanan itu tiba di RS Pemerintah Syuhada Al-Aqsa, Deir al-Balah, menggunakan kendaraan milik Komite Internasional Palang Merah untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Mereka dibebaskan melalui gerbang militer Kessufim di tenggara Gaza Tengah.

Dalam kesaksian singkat di rumah sakit, para tahanan mengungkapkan bahwa mereka mengalami penyiksaan fisik dan mental, serta menjadi korban kebijakan kelaparan di balik jeruji Israel. Laporan lembaga HAM menyebut, sebagian besar yang dibebaskan menderita kondisi kesehatan serius akibat kombinasi penyiksaan, kelalaian medis yang disengaja, dan kekurangan gizi.

Nadi Al-Asir Palestina sebelumnya mengungkap Israel telah menangkap ribuan warga Gaza sejak 7 Oktober 2023, dengan pola penahanan yang diselimuti kerahasiaan dan praktik penghilangan paksa. Tujuannya, menurut mereka, adalah menciptakan penderitaan maksimum bagi para tahanan.

Sejak awal perang, Israel yang didukung penuh Amerika Serikat, terus melakukan pembunuhan massal, penghancuran, kelaparan, dan pengusiran paksa di Gaza. Serangan ini telah menewaskan sedikitnya 61.499 orang, melukai 153.575 lainnya, serta meninggalkan lebih dari 9.000 orang hilang dan ratusan ribu warga terusir dari rumah mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here