Spirit of Aqsa- Pasukan Israel mundur dari Kota Jenin dan Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat utara setelah operasi militer selama dua hari. Dalam operasi itu, teroris Israel membunuh delapan warga Palestina, melukai 19 orang, serta penangkapan dan perusakan rumah warga.
Selama dua hari berturut-turut, bentrokan sengit terjadi antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di beberapa lokasi, termasuk di kawasan timur kota, pinggiran kamp, dan Desa Kafr Dan.
Gubernur Jenin, Kamal Abu Rubb, mengonfirmasi bahwa dua pemuda syahid di desa Kafr Dan dan pasukan Israel menahan jenazah mereka. Dengan demikian, jumlah syahid di desa tersebut menjadi 3 orang, sementara jumlah syahid di provinsi Jenin mencapai 8 orang, ditambah 19 lainnya terluka dalam agresi yang berlangsung 48 jam tersebut.
Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan syahidnya seorang pejuang mereka, Qusay Mohammad Yasser Farhat, yang gugur dalam pertempuran dengan pasukan Israel di Desa Kafr Dan pada Rabu sore.
Penahanan dan Kerusakan Infrastruktur
Sebelum mundur, pasukan Israel melancarkan operasi penahanan di Jenin dan kamp pengungsi, menyasar rumah-rumah warga. Selain itu, mereka melanjutkan penghancuran dan perusakan infrastruktur pada hari kedua operasi.
Pasukan Israel menahan 15 warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan mantan tahanan, dalam serangan ke beberapa wilayah di Tepi Barat, sehingga jumlah tahanan sejak Oktober 2023 mencapai lebih dari 11.700 orang, menurut data dari Badan Urusan Tahanan Palestina.
Jumlah syuhada akibat agresi Israel di Tepi Barat dan Yerusalem mencapai 790 orang, sementara sekitar 6.450 lainnya terluka, menurut data resmi. Sebelumnya, pada saat pasukan Israel meninggalkan Jenin dan kampnya, sebanyak puluhan rumah terbakar atau hancur, dan proses penghancuran infrastruktur di wilayah tersebut melibatkan kerusakan pada jaringan jalan, air, dan saluran pembuangan sepanjang 4 kilometer. Kamp Jenin masih terputus dari listrik sejak dimulainya serangan.