Spirit of Aqsa, Palestina – Ketegangan antara penjajah Israel dan Palestina kembali memanas. Pasalnya, Israel menahan secara sewenang-wenang sekira 4.850 warga Palestina di 23 penjara dan pusat penahanan, termasuk 41 tahanan wanita, 225 anak-anak, dan 520 tahanan administratif.
Mengutip kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan jika pasukan penjajah Israel menangkap 20 warga Palestina pada Rabu, 6 Oktober 2021 dalam serangan di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebanyak 14 warga Palestina yang ditahan penjajah Israel dalam kondisi yang sulit dan keras di sel isolasi di penjara Negev.
“Otoritas Penjara Negev mengisolasi 14 tahanan di Bagian 6, mereka tinggal di bawah kondisi yang sulit dan keras,” kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, warga Palestina yang dipenjara mengalami banyak macam intimidasi, seperti pembakaran sel penjara hingga penyerangan kepada para tahanan pada September lalu.
Komisi PLO mengatakan, administrasi penjara tidak memberi warga Palestina pakaian apapun kecuali apa yang mereka kenakan dan mencegah mereka pergi ke klinik untuk pemeriksaan medis.
“Akibat kondisi saat ini, beberapa tahanan mulai menderita penyakit kulit, nyeri sendi, sakit punggung dan sakit ginjal,” katanya.