Spirit of Aqsa, Palestina- Organisasi Arab untuk Hak Asasi Manusia (AOHR UK) yang berbasis di Inggris mengklaim negara-negara Barat sebagai “mitra” dalam kejahatan zionis Israel terhadap warga Palestina.
Lembaga itu menuntut Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi “Bersatu untuk Perdamaian” yang memaksa semua negara mencegah pasokan senjata mematikan ke zionis Israel.
Dalam pernyataan, AOHR mengatakan agresi Israel di Jalur Gaza yang berlangsung selama lima hari mengakibatkan terbunuhnya 33 orang, termasuk enam anak dan tiga wanita, serta melukai 147 orang lainnya. Infrastruktur di daerah kantong yang terkepung itu juga rusak parah akibat serangan brutal Israel tersebut.
Organisasi itu mengatakan, “Kerugian manusia dan material yang disebabkan selama periode agresi yang singkat ini menunjukkan pendudukan Israel menggunakan senjata mematikan dan dilarang secara internasional terhadap sasaran sipil, tanpa memperhatikan aturan perang, dengan sengaja menimbulkan kerugian terbesar pada warga sipil.”
Menurut pernyataan itu, sebagian besar senjata yang digunakan Israel terhadap warga sipil Palestina diproduksi di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, dan negara-negara Eropa, dipimpin oleh Jerman yang merupakan pengekspor senjata terbesar kedua ke Israel setelah Amerika Serikat.
“Negara-negara ini terus mengekspor senjata ke wilayah pendudukan meskipun ada kecaman keras internasional atas ekspor senjata ke wilayah pendudukan,” ungkap pernyataan AOHR UK.
Organisasi HAM itu menambahkan, “Kebijakan tidak bermoral seperti itu yang melanggar aturan hukum humaniter internasional tidak dapat ditoleransi lagi, terutama dengan banyaknya bukti yang menegaskan pendudukan terus menggunakan senjata ini untuk membunuh orang Palestina tanpa pencegahan apapun.”
AOHR UK menegaskan, “Negara-negara yang memasok Israel dengan senjata-senjata ini adalah mitra dalam kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina, dan saatnya telah tiba untuk meminta pertanggungjawaban mereka.”