Spirit of Aqsa – Badan keamanan “Israel” telah menolak penjualan sistem pertahanan udara mereka yaitu Iron Dome dan Sistem Senjata David Sling ke Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut laporan analis militer Israel, Alon Ben David di surat kabar Ma’ariv, badan keamanan ‘Israel’ menyatakan penolakan untuk menjual teknologi yang dikembangkan kepada mitra baru mereka yang telah menandatangani perjanjian normalisasi hubungan, yaitu Maroko, UEA, Bahrain dan Sudan.

‘Israel’ khawatir jika menjual teknologi persenjataan ke UEA, maka rahasia informasi teknologi dan militer mereka akan bocor ke pihak lain.

“Mossad, yang membuka jalan bagi normalisasi, telah memohon kepada badan keamanan Israel untuk berhenti memandang negara-negara ini sebagai ‘Arab’,” ujar Ben David, dilansir Arab48, Ahad (30/1).

Menurut Ben David, Kementerian Pertahanan Israel telah mencabut keputusannya untuk tidak menjual sistem pertahanan ke UEA. Ben David mengatakan, Kementerian Pertahanan Israel telah menjual teknologi siber tetapi menahan diri untuk tidak menjual sistem pertahanan udara.
Dengan demikian, UEA wajib membeli sistem pertahanan Korea Utara dengan teknologi Rusia.

Ben David memperkirakan nilai kesepakatan dengan UEA jika jadi menjual sistem “Iron Dome” adalah 4,5 miliar dolar AS.

Pada 18 Januari, Israel menawarkan dukungan keamanan dan intelijen kepada UEA terhadap serangan pesawat tak berawak, setelah serangan mematikan oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran.
“Presiden Israel” Isaac Herzog melakukan kunjungan perdana ke Uni Emirate Arab (UEA) pada 30 Januari. Ini merupakan perjalanan diplomatik tingkat tinggi terbaru sejak “Israel” menjalin hubungan diplomatik dengan UEA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here