Spirit of Aqsa, Palestina- Surat kabar Prancis Lacroix melaporkan, semakin banyak suara di Israel menyerukan pemilihan umum untuk menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari kekuasaan, pada saat yang sama Dewan Perang mengalami perpecahan terbuka tentang bagaimana mengatasi perang di Gaza.

Laporan wartawan Lacroix di Al-Quds, Cecile Lemoine, menyatakan, mantan Jenderal Gadi Eisenkot, anggota Dewan Perang, mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan kebijakan Netanyahu. Gadi menilai tujuan perang yang diekspektasikan oleh Israel di Jalur Gaza tidak tercapai.

“Hari ini, tujuan perang di wilayah Gaza belum tercapai. Kita harus berbicara kebenaran dengan keberanian. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali tawanan secara hidup adalah mencapai kesepakatan (dengan Hamas).”

Netanyahu dalam Situasi Sulit

Lemoine juga mencatat bahwa kritik semacam ini, yang tidak mungkin terbayangkan beberapa minggu yang lalu, mencerminkan perpecahan dalam kabinet perang. Mereka terpecah-belah terkait strategi prang dan pembebasan tawanan di Jalur Gaza.

Mirav Zonszein, analis di International Crisis Group, mengatakan, “Israel saat ini memiliki dua kubu, satu ingin kesepakatan untuk membebaskan tahanan di Gaza, bahkan jika itu berarti mengakhiri perang sebelum mengalahkan Hamas sepenuhnya, dan yang lainnya menolak membayar harga itu.”

Kubu kedua mewakili mayoritas – diperkirakan oleh survei pendapat yang dilakukan oleh Institut Israel untuk Demokrasi pada 2 Januari lalu – sekitar 65% dari warga Israel, yang percaya bahwa melanjutkan tekanan militer diperlukan untuk memfasilitasi pembebasan tawanan di Gaza.

Zonszein percaya bahwa “kepergian Gadi Eisenkot dan Benny Gantz hanya masalah waktu”, dan kepergian mereka akan berarti akhir dari kesatuan nasional yang mendominasi selama perang dan akan mempercepat pemilihan umum baru.

Jika diadakan sekarang, Likud yang dipimpin oleh Netanyahu akan kehilangan sekitar setengah dari kursinya 39 di Knesset. Sementara, Partai Benny Gantz akan mendapat kursi tiga kali lipat yakni 71 kursi, menurut survei yang diterbitkan oleh surat kabar harian Maariv pada 19 Januari lalu.

Lacroix menyimpulkan, Netanyahu tidak akan mencapai tujuan perangnya dan akan tetap melanjutkan perang meski sudah kehilangan kepercayaan dari warga Israel. Demonstrasi yang menuntut pertukaran tahanan juga kian meningkat dari hari ke hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here