spiritofaqsa.or.id, Palestina– Jurnalis Israel Einav Schiff menegaskan, militer Israel telah gagal mencapai tujuan perang di Jalur Gaza. Menghancurkan merupakan slogan bagus tapi tidak sesuai kenyataanya. Faktanya, kata dia, militer Israel tidak memiliki kendali di Jalur Gaza.

Hal itu dikarenakan opsi militer tidak mengarah pada pembebasan satupun tahanan dan tidak berkontribusi melemahkan kekuatan Hamas. Namun, opsi tersebut justru menimbulkan kerugian besar pada Israel dalam hal tentara yang tewas dan terluka serta peralatan militer.

Mengingat kompleksitas perang dan serangan darat, kritikus televisi dan jurnalis Einav Schiff menulis sebuah artikel di surat kabar Yedioth Ahronoth, berjudul “Sudah waktunya untuk turun dari pohon”.

Dalam tulisan tersebut, Einav menegaskan, militer Israel tidak mencapai tujuan peerang dan pemerintahan Benjamin Netanyahu gagal dalam menyelesaikan masalah para tahanan. 

Einav menjelaskan, tewasnya tidak tahanan di Jalur Gaza di tangan tentara Israel tidak hanya mengungkapkan kegagalan operasional yang serius dan kurangnya kejelasan moral, namun juga mengungkap realitas yang menyakitkan dan membatasi dari manuver darat di Jalur Gaza.

Secara praktis, kata Einav, seseorang tidak perlu menjadi perwira tinggi militer untuk melihat kesenjangan fakta, kenyataan lapangan, dan ekspektasi tinggi yang tertanam dalam mentalitas masyarakat Israel.

“Wacana media di televisi, internet, dan surat kabar, dengan pengecualian sejumlah kecil suara, menyembunyikan fakta-fakta sulit di medan perang, dengan dalih menjaga moral dan semangat juang,” kata Einav.

Dalam praktiknya, Einav percaya  tingkat politik dan militer di Israel sulit mengungkapkan kebenaran. 

“Menghilangkan Hamas, mungkin ini adalah slogan yang bagus, tapi itu bukan tujuan yang realistis dalam situasi saat ini. Setelah satu setengah bulan pertempuran sengit, tidak ada seorang pun di Israel yang berani. Tentara tidak memiliki kendali penuh atas Jalur Gaza utara.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here