Pasukan khusus Israel menangkap Dr. Marwan Al-Hams, Direktur Rumah Sakit Lapangan Gaza, saat ia tengah menjalankan tugas medis di RS Palang Merah, wilayah barat Khan Younis. Penangkapan brutal itu juga menyebabkan sopirnya terluka, dan dua warga yang berada di lokasi, termasuk seorang jurnalis, gugur syahid.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Dr. Munir Al-Barsh, kepada Al Jazeera. Ia menegaskan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari pola sistematis Israel dalam menyerang infrastruktur kesehatan di Jalur Gaza.

“Israel telah menangkap lebih dari 360 tenaga medis dan membunuh 1.589 lainnya sejak awal agresi,” ungkap Al-Barsh. Ia pun menuntut jaminan keselamatan untuk Dr. Al-Hams dan meminta pertanggungjawaban penuh dari pihak pendudukan.

Seruan serupa juga datang dari Direktur Kompleks Medis Al-Shifa, Dr. Muhammad Abu Salmiya. Ia mendesak organisasi internasional untuk segera menekan Israel agar mengungkap kondisi dan nasib Dr. Al-Hams.

“Ini adalah pesan untuk membungkam suara rakyat Palestina dan siapa pun yang membela kemanusiaan,” tegas Abu Salmiya. Ia menyampaikan bahwa sistem kesehatan Gaza kini berada di titik paling kritis, namun para tenaga medis tetap berjuang di tengah segala ancaman.

Penangkapan Dr. Al-Hams terjadi di tengah kabar buruk lainnya. Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya mengungkap bahwa Dr. Hossam Abu Safiyah (Direktur RS Kamal Adwan yang ditangkap sejak 27 Desember 2024) saat ini dalam kondisi kesehatan yang sangat memburuk. Ia dilaporkan kehilangan 40 kilogram berat badan akibat penyiksaan dan penolakan akses pengobatan oleh Israel.

Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan menyebut para tenaga medis yang ditahan oleh Israel hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan, di bawah pembatasan ekstrem dan perlakuan tidak manusiawi. Sejak genosida ini dimulai, ratusan dokter dan perawat Gaza telah menjadi target penangkapan secara sistematis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here