Spirit of Aqsa, Palestina- Presiden Chile, Gabriel Boric, menolak untuk menerima mandat Duta Besar Israel yang baru Gil Artzyeli. Pertemuan itu sejatinya digelar pada Kamis (15/9), namun ditunda hingga Oktober mendatang.

Boric selama ini dikenal sebagai pendukung gerakan boikot terhadap Zionis Israel. Artzyeli sudah berada di istana presiden untuk pertemuan yang direncanakan. Namun, Menteri Luar Negeri Chile Antonia Urrejola memberitahunya bahwa kredensial tidak akan diterima pada hari itu. 

Pihak Israel telah mengonfirmasi insiden penolakan itu pada hari Jumat (16/9). Sumber-sumber pemerintah Chile mengatakan kepada situs berita Ex-Ante bahwa Boric memutuskan untuk tidak menemui duta besar Israel. 

“Karena hari ini [Kamis] adalah hari yang sangat sensitif karena kematian anak di bawah umur di Jalur Gaza,” kata beberapa sumber pemerintah.

Versi laporan Jerusalem Post, anak di bawah umur yang dimaksud, pada kenyataannya, tewas dalam tindakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap “teroris” di Tepi Barat, bukan di Jalur Gaza.

Artzyeli mengatakan, setelah pertemuan selama satu jam di Kementerian Luar Negeri di Santiago, dia berulang kali meminta maaf. “Kami membuka halaman baru,” kata Artzyeli. 

“Bagi saya, insiden pagi ini cukup tidak nyaman. Sebagai seorang Israel dan sebagai seorang Yahudi, orang-orang saya telah mengalami hal-hal yang lebih buruk dalam 4.000 tahun terakhir, dan kami akan mengatasi insiden pagi ini–untuk kebaikan Chile dan kebaikan Israel dan untuk hubungan bilateral kita.”

Boric merupakan salah satu tokoh yang menyerukan boikot terhadap Israel. Dia sebelumnya mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang menyerukan boikot barang, jasa, dan produk dari pemukiman Israel. Chile memiliki komunitas diaspora Palestina sekitar 350.000 orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here