Rabu (14/10), militer Israel melancarkan serangkaian penggerebekan ke sejumlah kota dan kamp pengungsi Palestina, menargetkan rumah-rumah keluarga para sandera Palestina yang baru dibebaskan.

Serangan militer berlangsung hanya dua hari setelah pembebasan ratusan sandera Palestina melalui perjanjian penghentian agresi di Gaza.

Media lokal Palestina menyiarkan rekaman yang memperlihatkan konvoi kendaraan militer Israel mengepung kawasan sekitar Dewan Legislatif Palestina di pusat Kota Ramallah. Sumber Al Jazeera menyebut, pasukan Israel juga menerobos masuk ke Kamp Pengungsi Qaddura di jantung kota.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, media Palestina melaporkan penggerebekan rumah milik eks sandera Raed al-Shu’ani di kawasan Umm al-Sharayit, Ramallah. Tidak hanya itu, pasukan Israel juga mengacak-acak sejumlah rumah lain di Kamp al-Am’ari, sebagian milik keluarga para mantan sandera Palestina yang baru keluar dari penjara Israel.

Serangan dini hari itu terus meluas. Pasukan Israel turut menyerbu kota Beitunia di sebelah barat Ramallah, Desa Arura di wilayah Ramallah, dan Kamp Pengungsi Dheisheh di Bethlehem.

Di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, militer Israel memasuki Kota Tubas dan Kota Tammun, bahkan menembakkan granat pencahayaan untuk memantau pergerakan warga pada malam hari.

Sementara itu di wilayah selatan, kota Beit Ummar di utara Hebron tak luput dari serbuan pasukan Israel.

Gelombang penggerebekan ini berlangsung di tengah sambutan haru rakyat Palestina di Tepi Barat, yang dua hari lalu memeluk kembali gelombang pertama para sandera Palestina yang dibebaskan melalui perjanjian pertukaran antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here