Kamis pagi (26/6/2025), pesawat-pesawat tempur Israel kembali menjadikan tenda-tenda pengungsian dan pusat distribusi bantuan di Gaza sebagai sasaran. Serangan brutal tersebut kembali menelan korban jiwa, hanya berselang beberapa jam setelah serangkaian pembantaian terhadap warga sipil kelaparan yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan.
Sumber medis di RS Asy-Syifa mengonfirmasi syahidnya lima warga sipil dan sejumlah lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel yang menghantam Sekolah ‘Amr bin Al-‘Ash di lingkungan Sheikh Radwan, sebelah barat Kota Gaza. Sekolah tersebut selama ini menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi.
Media Palestina mempublikasikan foto-foto memilukan dari lokasi kejadian, terlihat jasad para korban dan korban luka dievakuasi dari reruntuhan tempat yang semestinya menjadi zona aman.
Tak lama sebelumnya, Israel juga menggempur sebuah rumah yang berada di dekat Sekolah al-Rum di barat daya Kota Gaza. Serangan itu menyebabkan enam warga gugur dan melukai lainnya, menurut laporan TV Al-Aqsa.
Sementara itu, di sisi timur Kota Gaza, pasukan pendudukan menghancurkan sejumlah rumah di kawasan pinggiran lingkungan at-Tuffah. Sedangkan di Jabalia, Gaza utara, jet-jet Israel menggempur wilayah itu sejak dini hari dengan serangan besar-besaran.
Pengungsi dan Warga Kelaparan Jadi Sasaran Utama
Di Khan Younis, wilayah barat daerah al-Mawasi kembali dibombardir. Tenda pengungsi yang selama ini berdiri di sana tak luput dari sasaran. Serangan udara itu menewaskan lima orang dan melukai sejumlah lainnya, menurut keterangan sumber lokal.
RS Nasser di Khan Younis juga melaporkan kedatangan korban jiwa dan luka akibat serangan drone Israel di wilayah barat kota tersebut.
Selama berminggu-minggu terakhir, kawasan pengungsian al-Mawasi di barat Khan Younis memang menjadi target berkali-kali oleh militer Israel, mengubah tempat perlindungan itu menjadi medan pembantaian.
Di Jalur Gaza tengah, seorang warga Palestina gugur dan beberapa lainnya luka-luka saat menunggu bantuan makanan di dekat poros Netzarim, sebelah utara kamp pengungsi Nuseirat. Insiden itu dilaporkan oleh petugas medis di RS al-‘Awda.
Tak lama berselang, sejumlah warga sipil juga menjadi korban serangan udara Israel di sekitar Masjid al-Faruq, kamp Nuseirat. Artileri Israel juga menggempur kamp Bureij secara bersamaan, menambah daftar panjang lokasi sipil yang dibidik.
Gaza Kembali Berdarah di Tengah Antrean Bantuan
Dalam beberapa pekan terakhir, militer Israel secara berulang menyerang warga sipil kelaparan yang tengah mendekati titik distribusi bantuan makanan. Lokasi-lokasi ini berada di bawah pengawasan “Lembaga Kemanusiaan Gaza”, yang mulai mengambil alih distribusi bantuan sejak Mei lalu sebagai bagian dari skema yang disusun bersama oleh Amerika Serikat dan Israel.
Menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza, jumlah korban jiwa akibat serangan di titik distribusi bantuan kini telah mencapai 549 orang syahid dan lebih dari 4.000 luka-luka hanya dalam kurun satu bulan terakhir.
Sementara itu, sumber medis mencatat sedikitnya 78 warga Palestina gugur dalam serangan udara yang menghantam berbagai wilayah di Gaza sejak Rabu pagi kemarin. Di antara mereka terdapat 14 orang yang sedang mengantre bantuan makanan. Sumber-sumber jurnalistik bahkan menyebutkan jumlah korban mendekati 100 syahid hanya dalam sehari.
Sumber: Al Jazeera