Spirit of Aqsa– Teroris Israel membajak Armada Kebebasan pada Rabu pagi (8/10) yang sedang berlayar menuju Jalur Gaza dalam upaya memecah blokade terhadap wilayah tersebut.
Komite Internasional untuk Mengakhiri Blokade Gaza menyatakan, militer Israel membajak armada itu di perairan internasional, sekitar 222 kilometer dari pesisir Gaza. Kamera pengawas milik Armada Kebebasan merekam momen saat pasukan Israel membajak beberapa kapal dan menculik para peserta di dalamnya.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pihak penyelenggara Armada Kebebasan menyebut militer Israel melakukan gangguan sinyal dan naik ke setidaknya dua kapal. Dalam waktu yang sama, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa kapal dan penumpangnya “berada dalam kondisi aman dan telah dibawa ke pelabuhan Israel.” Para penumpang, kata mereka, akan segera dideportasi.
Kemenlu Israel menggambarkan upaya Armada Kebebasan itu sebagai “percobaan sia-sia lainnya untuk menembus blokade laut dan memasuki zona perang yang telah berakhir tanpa hasil.” Armada tersebut terdiri dari 11 kapal yang berangkat dari Italia pada 25 September.
Beberapa jam sebelum serangan itu, Channel 13 Israel telah melaporkan bahwa militer bersiap untuk menghadang armada lain yang juga berangkat dari Italia dan diperkirakan akan tiba di Gaza malam ini. Media Israel menyebut kemungkinan konfrontasi dengan armada baru itu bisa lebih rumit.
Kapal-kapal dari koalisi Armada Kebebasan tetap melanjutkan pelayaran langsung menuju Gaza sejak berangkat dari Pulau Sisilia, Italia, pada 25 bulan lalu. Para penyelenggara menegaskan tekad mereka untuk terus berupaya menembus blokade Israel meski dihadang berulang kali.
Salah satu kapal dalam armada itu, Adh-Dhamir (الضمير), membawa puluhan jurnalis dan tenaga medis internasional dari 25 negara. Mereka berlayar untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka di Armada Kebebasan dalam misi kemanusiaan menuju Gaza. Kapal Adh-Dhamir sebelumnya pernah menjadi target serangan Israel di lepas pantai Malta pada Mei lalu.
Perlu diketahui, pekan lalu Israel juga menyerang Armada Sumud Global yang berlayar menuju Gaza dan menahan ratusan aktivis di atas 42 kapal sebelum kemudian membebaskan sebagian besar dari mereka.
Baik Armada Kebebasan maupun Armada Sumud Global menjadi bentuk terbaru dari upaya para aktivis internasional menantang blokade laut Israel atas Jalur Gaza, wilayah yang kini menghadapi genosida brutal, menyebabkan lebih dari 67.000 Syahid, melukai puluhan ribu lainnya, dan menimbulkan kehancuran besar serta bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sumber: Al Jazeera