Spirit of Aqsa- Dua lembaga hak asasi manusia Palestina melaporkan, penyakit kudis menyerang para tahanan Palestina di Penjara Negev, Israel. Mereka diduga menjadi korban praktik medis yang kejam dan penyiksaan terus-menerus.
Dalam pernyataan bersama, Otoritas Urusan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina menyebutkan bahwa dari 35 tahanan yang baru-baru ini dikunjungi pengacara, 25 di antaranya menderita kudis. Para tahanan tersebut mengalami penelantaran medis serta dikeluarkan dari sel dalam keadaan mata tertutup dan tangan terikat, serta diperlakukan secara tidak manusiawi dengan dipaksa berlutut selama perjalanan.
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa ini hanya sebagian kecil dari ratusan tahanan yang mengalami penyiksaan medis dan dibiarkan tanpa perawatan yang memadai. Penjara Negev saat ini menahan sekitar 3.000 tahanan Palestina dari berbagai usia.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut mencatat bahwa para tahanan tidak menerima perawatan medis atau upaya pencegahan penyebaran penyakit. Sejak 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah menerapkan berbagai tindakan pembatasan terhadap tahanan Palestina, seperti pengurangan bahan pembersih, waktu mandi, dan jumlah makanan, serta peningkatan jumlah tahanan yang menyebabkan penjara semakin padat.
Kondisi ini diperparah oleh minimnya akses terhadap kebersihan, pakaian bersih, dan fasilitas mencuci, di mana sebagian besar tahanan hanya memiliki satu setelan pakaian yang harus dicuci secara manual dan tetap lembab karena larangan untuk menjemur. Hal ini menjadi faktor utama dalam penyebaran penyakit kulit.
Pernyataan tersebut juga menyoroti kondisi kesehatan kritis seorang tahanan berusia 71 tahun, Abdul Rahman Salah, yang telah lama mendekam di penjara. Salah mengalami kebutaan parsial, gangguan pendengaran, serta berbagai masalah kesehatan lain yang memburuk akibat kekerasan yang dialaminya, menyebabkan pendarahan otak parsial dan hilang ingatan sementara. Dia juga terinfeksi kudis, yang semakin memperburuk penderitaannya.
Data resmi Palestina menunjukkan bahwa hingga awal Oktober 2024, terdapat lebih dari 10.100 tahanan Palestina di penjara Israel, termasuk 94 perempuan dan 270 anak-anak.