Oleh: Ustaz Umar Makka, Lc (Sekjen SoA)
Keputusan Umar bin Khattab RA mencopot Khalid bin Walid dari jabatannya sebagai panglima perang menjadi tema menarik hingga hari ini. Banyak pendapat dari kalangan ulama terkait alasan di balik keputusan tersebut.
Pemilik nama asli dari khalid bin Walid bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqzah bin Marrah al-Mahzumi ini merupakan anak dari seorang pemimpin Quraisy yang sangat dihormati oleh kaumnya, yaitu Walid bin al-Mughirah. Walid terkenal dengan kekayaan dan sifat pemurahnya sehingga mendapat gelaran Adil Wahid atau orang pemurah nomor satu.
Pencopotan Khalid bin Walid itu hanya selang sehari ketika Umar bin Khattab menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA pada tahun 13 Hijriah. Dia mengganti posisi Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah RA.
Khalid bin Walid telah megikuti peperangan sebanyak 50 kali dan memenangi setiap peperangan yang dipimpinnya. Khalid terus menjadi panglima perang sampai Khalifah Abu Bakar as-Siddiq meninggal dunia. Selanjutnya ketika kehkalifahan telah digantikan oleh Umar bin Khattab, Khalid bin Walid pun dipecat dari jabatannya yang kemudian digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. pemecatan ini dilakukan oleh Khalifah Umar bertujuan agar Khalid tidak didewakan oleh kaum Muslim pada saat itu setelah menjadi pahlawan perang Yarmuk.
Salah satu pendapat yang masyhur mengenai alasan Umar bin Khattab mengganti panglima perang Khalid bin Walid adalah untuk kemaslahatan tauhid. Khalib bin Walid adalah panglima perang yang luar biasa, tidak pernah kalah dalam peperangan, baik sebelum masuk Islam, maupun sesudah masuk Islam. Setelah diangkat menjadi penglima perang sejak zaman khalifah Abu Bakar, Klalid bin Walid selalu menang, sehingga saat itu muncul dalam benak dan keyakinan sebagian kaum muslimin:
“Kalau khalid jadi panglima, pasti menang”
Bahkan sebagian kaum muslimin mengira bahwa Khalid bin Walid “pembuat kemenangan”, sebagian kaum muslimin menyandarkan sepenuhnya hati pada Khalid dan mulai lalai berdoa dan berharap serta meminta kepada Allah SWT. Melihat fenomena ini, Umar bin Khattab mengganti Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Dia paham bahwa Tauhid lebih penting dari segalanya.
“Sesungguhnya aku tidak mencopot Khalid bin Walid karena marah ataupun dia berkhianat, tetapi manusia telah terfitnah dan aku ingin manusia tahu bahwa Allah-lah yang membuat kemenangan.” Kata Umar.
Khalid bin Walid meninggal dunia pada tahun 2 hijrah dengan usia 58 tahun. Khalifah Abu Bakar pernah berkata, “Tidak ada lagi wanita yang dapat melahirkan anak seperti Khalid bin Walid.” Menurut Khlifah Umar bin Khatab, “Khalid sudah menjadi raja dengan sendirinya. Tuhan merahmati Abu Bakar karena dia lebih tahu mengenai lelaki itu daripada saya.”
Sumber: Youtube AQL Network Baitul Maqdis
Editor: Moe