Hamas menyebut kesepakatan gencatan senjata terbaru mencakup pembebasan lebih dari 2.000 warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

Selama puluhan tahun, Israel telah menangkap ratusan ribu warga Palestina di wilayah pendudukan. Praktik penangkapan besar-besaran itu kembali meningkat sejak Israel melancarkan agresi militer di Jalur Gaza.

Menurut data organisasi hak tahanan Palestina, Addameer, terdapat sekitar 11.100 tahanan politik Palestina yang berada di pusat-pusat penahanan Israel hingga 5 Oktober lalu. Dari jumlah tersebut, Israel menahan:

Sedikitnya 3.544 tahanan administratif – yaitu warga Palestina yang dipenjara tanpa dakwaan dan tanpa proses pengadilan, bahkan bisa diperpanjang tanpa batas waktu.

400 anak Palestina dan 53 perempuan Palestina.

6 anggota Dewan Legislatif Palestina.

Setidaknya 303 tahanan yang dijatuhi hukuman seumur hidup.

Sistem tahanan administratif yang diterapkan Israel telah lama menuai kritik luas dari organisasi HAM internasional karena dianggap melanggar hukum internasional dan prinsip dasar keadilan. Banyak dari para tahanan ditahan hanya karena aktivitas politik, keterlibatan dalam aksi protes, atau sekadar dicurigai tanpa bukti.

Kesepakatan pertukaran tahanan kali ini disebut banyak pihak sebagai salah satu momen paling menentukan dalam perjuangan rakyat Palestina yang selama ini hidup di bawah pendudukan militer dan sistem hukum yang diskriminatif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here