Pasukan Israel akhirnya mundur dari Kota Nablus dan kota lamanya di Tepi Barat setelah pertempuran sengit dengan pejuang Palestina pada Ahad (18/2). Serangan yang berlangsung selama beberapa jam sejak pagi itu menyebabkan sejumlah warga, termasuk anak-anak dan lansia, mengalami luka-luka akibat tembakan dan gas air mata.

Al Jazeera melaporkan, sejumlah warga Palestina, termasuk anak-anak, pelajar, dan lansia, mengalami luka-luka dalam serangan pasukan pendudukan Israel ke Kota Nablus dan kawasan kota lamanya di Tepi Barat pada Minggu (18/2). Sementara itu, militer Israel terus melancarkan serangan di berbagai wilayah lain di Tepi Barat.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa tim medisnya menangani 14 warga yang mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda akibat tembakan pasukan Israel. Selain itu, puluhan lainnya mengalami sesak napas akibat gas air mata.

Setelah bentrokan bersenjata dengan pejuang Palestina, pasukan Israel akhirnya mundur sepenuhnya dari Nablus dan kota lamanya setelah melakukan serangan selama beberapa jam sejak pagi hari, menurut sumber Al Jazeera.

Pasukan Israel Menyamar

Sebelumnya, pasukan khusus Israel menyusup ke kota lama Nablus. Ketika keberadaan mereka terungkap, militer Israel segera mengirimkan bala bantuan dalam jumlah besar dan menutup semua akses masuk ke kawasan tersebut.

Pasukan Israel mengepung sebuah rumah di lingkungan Habs Ad-Dam di kota lama Nablus, menggerebek rumah-rumah warga, dan menempatkan penembak jitu di atap bangunan, yang memicu bentrokan di area tersebut.

Selain itu, pasukan Israel juga menargetkan jurnalis yang meliput peristiwa tersebut dengan melemparkan granat kejut ke arah mereka.

Penghancuran Berlanjut di Jenin

Sementara itu, di Kota Jenin, wilayah utara Tepi Barat, pasukan Israel terus menghancurkan infrastruktur kota dan kamp pengungsinya dalam operasi militer yang telah berlangsung selama 27 hari berturut-turut.

Komite Media Kamp Pengungsi Jenin melaporkan bahwa dalam 27 hari serangan Israel, sebanyak 25 warga Palestina telah syahid, lebih dari 20.000 orang mengungsi, dan lebih dari 150 orang ditangkap, sementara puluhan lainnya menjalani interogasi di lapangan.

Komite tersebut juga menyebutkan bahwa pasukan Israel telah melakukan 153 penggerebekan rumah dan 14 serangan udara selama operasi ini.

Lebih dari 470 bangunan dan rumah hancur total atau sebagian akibat serangan ini, yang menyebabkan lumpuhnya layanan dasar seperti air dan listrik serta kelangkaan bahan makanan.

Selain itu, pasukan Israel juga mencegah lebih dari sepertiga penduduk Jenin untuk mendapatkan akses air bersih dan menghentikan pasokan air ke empat rumah sakit utama di kota tersebut, menurut laporan Komite Media.

Sumber: Al Jazeera, Media Palestina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here