Spirit of Aqsa, Palestina – Tepat 10 Desember 2020, peringatan Hari HAM internasional dan kebebasan hak asasi manusia sudah memasuki yang ke-72. Akan tetapi, di balik perayaan itu, Palestina justeru masih terkekang dalam lingkaran kezaliman penjajah Israel. Palestina masih mengalami berbagai kezhaliman dan penjajahan dari pasukan penjajah Israel yang mengabaikan piagam dan hukum internasional.

Pusat HAM Al-Mizan menyatakan, Palestina masih mengalami situas i yang sangat sulit, sebab penjajah Israel masih melakukan berbagai pelangggaran HAM di negeri yang diberkahi itu. Terutama hak-hak masyarakat sipil.

Bangsa Palestina juga menjadi korban rasisme yang terus berkelanjutan. Israel melakukan upaya pembungkaman suara kebebasan termasuk yang disampaikan oleh organisasi-organisasi HAM Israel itu sendiri, organisasi internasional, dan Palestina.

Di Tepi Barat dan Al-Quds misalnya pasukan Israel melanjutkan operasi penyitaan terhadap lahan dan aset rakyat Palestina. Aksi penggusuran rumah dan pembangunan serta perluasan permukiman ilegal Yahudi masih berlangsung. Kota-kota dan desa-desa Palestina tidak lagi terintegrasi dan terpisah satu dengan lainnya akibat pemasangan perlintasan keamanan baik yang permanen atau yang non permanen.

Kehidupan rakyat Palestina berada dalam kubangan derita. Sementara itu penjajah Israel memberikan dukungan terhadap tindakan kekerasan warga pemukim Yahudi terhadap rakyat Palestina. Bahkan pemukim ilegal Yahudi sudah berani mengambil aset milik warga Palestina.

Pasukan Israel masih melanjutkan politik pembersihan etnis dengan menggusur rumah-rumah dan mengusir warga Palestina. Penjajah juga menghalangi setiap warga yang henda merenovasi rumah mereka. Desa-desa mereka dikepung. Penjajah menetapkan pajak tinggi terhadap warga Palestina dengan tujuan mempersulit gerak dan aktivis mereka.

Akibatnya, bidang sosial dan ekonomi rusak. Kemiskinan naik. Hak-hak politik ekonomi sosial dan budaya tidak lagi dihiraukan oleh Israel.

Pusat HAM Al-Mizan juga menegaskan, di Tepi Barat, pasukan Israel masih terus melanjutkan blokadenya yang diterapkan sejak tahun 2007 hingga hari ini. Akibatnya seluruh sektor kehidupan terdampak, kondisi kemanusiaan mengalami penurunan drastic, layanan asasi bagi kehidupan warg; dari layanan distribusi air, listrik, juga drainase, layanan kesehatan dan pendidikan mengalami penurunan dan pukulan drastis.

Tuntutan minimal dari kebutuhan asasi warga tidak terpenuhi. Hal itu sebenarnya sudah pernah disampaikan dan diperingatkan oleh PBB, bahwa jalur Gaza bisa menjadi tempat yang tidak layak hidup di tahun 2020, ika kondisinya terus-terus berlangsung seperti itu, serangan dan kekerasan setiap hari yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga sipil dan aset mereka di jalur Gaza terus berlanjut. Akibatnya puluhan warga meninggal dunia. Rumah yang rusak akibat serangan udara Israel membuat ribuan keluarga terlunta-lunta. Pabrik industri rumahan toko-toko dan fasilitas vital menjadi di rusak akibat kekerasan Israel.

Pada 2020, pusat HAM Al-Mizan mendokumentasikan 1116 peristiwa serangan udara cara dan serangan roket dari pasukan Israel terhadap warga Palestina dan aset mereka di jalur Gaza akibatnya 6 warga 2 diantaranya anak-anak tewas sementara 55 warga lainnya luka-luka 15 diantaranya anak-anak dan dan kaum perempuan.

Israel juga menangkap menangkap 47 warga, 6 diantaranya anak-anak dan dan kaum perempuan. Penjajah juga merusak 24 rumah. Di sisi lain, pasukan Israel terus melakukan infiltrasi terhadap wilayah jalur Gaza sebanyak 52 kali, diikuti dengan dan tindakan penyemprotan dengan menggunakan cairan kimia dari udara di wilayah wilayah pertanian di jalur Gaza akibatnya 3.330.607 km2 mengalami kerusakan.

Tindakan Israel dalam meningkatkan penderitaan warga Palestina di jalur Gaza terutama terhadap pasien juga didokumentasikan oleh pusat HAM Al-Mizan. Mereka yang dihalang-halangi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sebanyak 1546 warga atau pasien tidak bisa mendapatkan surat perjalanan untuk berobat.

Pusat HAM Al-Mizan menegaskan dalam peringatan 72 tahun deklarasi HAM internasional, HAM harus didekatkan, harus diwujudkan, pihaknya akan terus berjuang untuk mewujudkan HAM di Palestina. Tindakan Israel melanjutkan pelanggaran-pelanggaran HAM di Palestina adalah tindakan yang tak bisa dimaafkan lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here