Hamas telah menyerahkan jenazah empat tawanan yang ditawan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023. Sebagai gantinya, Israel membebaskan tawanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu (22/2/2025) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Seorang pejabat Israel mengonfirmasi Selasa malam bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Hamas untuk menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina.
“Mediasi Mesir telah berhasil. Kesepakatan telah dicapai untuk menyelesaikan masalah penundaan pembebasan tahanan Palestina,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kepada Channel 13 Israel, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (26/2/2025).
“Jika tidak ada perubahan pada menit-menit terakhir, jenazah empat tawanan Israel akan dikembalikan Rabu malam tanpa upacara resmi, dan tahanan Palestina akan dibebaskan secara bertahap dari penjara Israel,” tambah pejabat itu.
Tawanan Palestina yang dibebaskan mengenakan syal dan jaket keffiyeh tradisional untuk menutupi seragam penjara mereka. Para tahanan yang dibebaskan turun dari bus di hadapan kerumunan yang kompak dan gembira, lalu menuju pemeriksaan kesehatan singkat.
Tua dan muda meneriakkan “Allahu Akbar” dan “rakyat menginginkan Brigade Ezzedine Al-Qassam (sayap militer Hamas),” saat gubernur Ramallah Leila Ghannam mengantar mereka turun dari bus.
Beberapa tahanan diangkat ke udara, beberapa dari mereka melakukan wawancara dari bahu teman atau kerabat.
Sekelompok wanita menangis saat mereka berkumpul di sekitar seorang tahanan yang dibebaskan, dan seorang anak diangkat ke udara sambil membuat tanda perdamaian dengan kedua tangannya.
Lebih dari 600 tahanan Palestina akan dibebaskan pada malam hari antara Rabu dan Kamis berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, sebagian besar dari mereka di Gaza, menurut pejabat Hamas.
Ini menandai pertukaran terakhir berdasarkan fase pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Kesepakatan tersebut mengatur pembebasan 33 tawanan, termasuk jenazah delapan orang, paling lambat 1 Maret, dengan imbalan 1.900 warga Palestina yang ditahan oleh Israel.