Spirit of Aqsa | Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki menyerukan masyarakat Internasional menggagalkan rencana Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat.

“Jika rencana aneksasi dilaksanakan, kemungkinan negara Palestina yang merdeka, berdaulat, layak dan berdampingan secara geografis akan dirusak,” kata Al-Maliki dalam pertemuan darurat Liga Arab di tingkat menteri luar negeri yang diadakan melalui konferensi video untuk membahas rencana Israel menganeksasi Tepi Barat, Kamis (30/4), seperti dikutip WAFA.

Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan kesepakatan untuk membentuk pemerintah persatuan, dan mengatakan diskusi kabinet akan dimulai pada 1 Juli tentang aneksasi di Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Ia menegaskan bahwa tidak ada banyak waktu yang tersisa, dan menyatakan harapan agar masyarakat internasional akan bergerak dan mengangkat kekuatan pendudukan Israel dan mencegahnya mengambil langkah aneksasi.

“Langkah Israel, jika berhasil, akan mengakhiri visi solusi dua negara, dan akan menempatkan Masjid Al-Aqsa di bawah kendali Israel, sebelum sepenuhnya dihancurkan untuk membangun kuil rencana mereka,” jelas Maliki.

Ia menambahkan, langkah ini, jika diambil, akan mengubah konflik, dari konflik politik menjadi konflik agama tanpa akhir.

Maliki menekankan, rakyat Palestina tidak akan menerima apa pun selain sebuah negara di tanah yang diduduki pada tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

“Jika langkah ini diambil, wilayah kami tidak akan pernah menikmati kebebasan, keamanan dan perdamaian. Tugas kami adalah mencegahnya,” ujarnya.

Al-Malki mencatat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengambil keuntungan dari keadaan dunia yang disibukkan dengan pandemi COVID-19, untuk mengeluarkan keputusannya mencaplok sebagian besar wilayah Palestina yang diduduki Israel, dan memaksakan kedaulatan serta hukum Israel di wilayah tersebut.

“Ketika apa yang disebut ‘Kesepakatan Abad Ini’ antara Amerika-Israel untuk membatasi perbatasan wilayah aneksasi yang diusulkan, risiko aneksasi meningkat, terutama setelah perjanjian aneksasi dimasukkan dalam kesepakatan pemerintah baru koalisi di Israel,” tambahnya.

Maliki menyampaikan harapannya bahwa masyarakat Internasional akan memanfaatkan peluang untuk memberikan dukungan yang sesuai guna kembalinya negosiasi langsung di bawah pengawasan internasional agar mencapai perdamaian yang didukung dan adil. (Mina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here