Spirit of Aqsa, Gaza- Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan, para pejuang di faksi perlawanan yang dipimpin al-Qassam siap dengan kekuatan penuh untuk menghadapi serangan tentara Israel. Hamas menegaskan hal tersebut setelah militer Israel mengumumkan perluasan agresi melalui darat, laut, dan udara.

Gangguan terhadap layanan Internet dan komunikasi berlanjut selama lebih dari 10 jam hingga Sabtu pagi (28/10). Perusahaan telekomunikasi serta Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan, gangguan tersebut disebabkan oleh pemboman yang dilakukan zionis Israel di Jalur Gaza.

“Brigade Al-Qassam dan semua kekuatan perlawanan Palestina sepenuhnya siap menghadapi agresi dengan kekuatan penuh dan menggagalkan serangan Israel,” demikian rilis resmi Hamas pada Sabtu pagi (28/10), dikutip Al Jazeera.

Brigade Al-Qassam bentrok dengan pasukan Israel di kota Beit Hanoun di timur laut Gaza dan di Bureij di Jalur tengah pada Jumat malam (27/10).

Media Palestina di Gaza mengungkapkan, Brigade Al-Qassam menggunakan rudal Kornet untuk menghadapi serangan Israel. Saluran satelit Al-Aqsa melaporkan, terjadi “pertempuran sengit antara Mujahidin dan Zionis di dekat perbatasan Jalur Gaza, di mana 4 rudal Kornet ditembakkan ke tank pendudukan dan kendaraan lapis baja.”

Operasi Darat

Di sisi lain, jurubicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan, “Selain serangan yang dilakukan dalam dua hari terakhir, pasukan darat memperluas operasinya malam ini.” Dia menambahkan, Angkatan Udara Israel melakukan serangan intensif terhadap terowongan yang digali oleh Hamas dan infrastruktur lainnya.

Sebuah laporan berita Israel menyatakan, pesawat tempur tentara mengebom 150 sasaran bawah tanah pada Jumat malam lalu di Jalur Gaza utara, menekankan bahwa di antara sasaran tersebut adalah terowongan Hamas, ruang tempur bawah tanah, dan infrastruktur bawah tanah tambahan.

Sumber di tentara Israel mengatakan, serangan pasukan Israel di perbatasan dengan Jalur Gaza “bukanlah invasi darat resmi.”

Al Jazeera menyiarkan rekaman langsung pada malam hari yang menunjukkan ledakan berulang kali di Gaza, dan mengatakan bahwa serangan udara Israel membom sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

Dalam siaran langsung televisi dari Gaza pada Sabtu pagi, seorang koresponden Al Jazeera menggambarkan gangguan komunikasi internet dan telepon sebagai “bencana” bagi upaya bantuan setelah malam pemboman Israel yang intens.

Ia menambahkan, warga terpaksa mengangkut korban tewas dan luka dengan mobilnya ke rumah sakit karena tidak bisa berkomunikasi dengan layanan ambulans.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here