Spirit of Aqsa, Yordania- Dewan Pimpinan Gereja di Yordania memutuskan untuk membatalkan seluruh kegiatan dan manifestasi perayaan Natal 2023 untuk menghormati darah para syuhada di Gaza dan seluruh Palestina.

Melalui situs resminya, Dewan Pimpinan Gereja mengatakan, natal 2023 akan dibatasi pada doa dan ritual gereja saja. Pembatasan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para korban pembantaian di Jalur Gaza.

Selain itu, Dewan Gereja juga mengimau kepada umat Kristen di Yordania untuk menyisikan harta guna membantu masyarakat Palestina, terutama Gaza. Bahkan, persembahan gereja tahun ini akan dialokasikan untuk kepentingan masyarakat Gaza.

“Dewan mengalokasikan hasil persembahan gereja-gereja untuk hari Minggu depan untuk kepentingan masyarakat Gaza, dan mendesak semua orang untuk mengambil inisiatif menyumbang melalui saluran resmi yang disediakan oleh beberapa gereja,” tulis Al Jazeera melalui akun resmi, Selasa (7/11).

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, jumlah syuhada akibat pembantaian di Jalur Gaza meningkat menjadi 10.022 orang, termasuk 5.104 anak-anak dan 2.641 perempuan, serta 25.408 orang luka-luka.

Selain itu, 192 tenaga kesehatan menjadi korban, 116 rumah sakit dan pusat kesehatan jadi target pengeboman, dan 16 rumah sakit sudah tidak bisa beroperasi. Setiap empat menit satu orang syahid.

“Pendudukan (zionis Israel) melakukan 19 pembantaian selama beberapa jam terakhir di Jalur Gaza, mengakibatkan 252 orang menjadi syahid, sementara jumlah pembantaian terhadap keluarga meningkat hingga 1.050 keluarga,” kata Ashraf Al-Qudra, jurubicara Kementerian Kesehatan, dalam konferensi pers pada Senin malam (6/11),

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here