Setidaknya 25 warga Palestina gugur syahid dan puluhan lainnya luka-luka akibat rentetan serangan udara brutal yang kembali dilancarkan Israel sejak fajar Selasa (22/4) di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Dalam genosida yang tak kunjung berhenti sejak 18 bulan terakhir, rumah-rumah penduduk, tenda-tenda pengungsian, hingga alat berat untuk evakuasi korban turut menjadi sasaran.
Sembilan orang gugur di Khan Younis, setelah sebuah rumah dibombardir di tengah kota. Di utara, tepatnya di Kamp Jabalia, lima orang dari keluarga Abu Qamar yang mengungsi di tenda turut menjadi korban, disusul tiga lainnya yang syahid di wilayah Be’er al-Naja’a.
Sementara di Kota Gaza, serangan ke rumah keluarga Bakr di Kamp al-Shati (barat) menewaskan lima orang. Pasukan Israel juga terus menghancurkan rumah-rumah di Rafah, Khan Younis, dan Gaza Timur, menyasar bahkan alat berat yang selama ini digunakan untuk mengangkat jenazah dari reruntuhan.
Krisis Kemanusiaan Menyentuh Titik Nadir

Otoritas Gaza memperingatkan bahwa wilayah tersebut kini berada di ambang keruntuhan kemanusiaan total. Blokade yang diperketat dan serangan terus-menerus menyebabkan kelaparan meluas, dengan 1,1 juta anak menderita malnutrisi akut. Sistem kesehatan hampir lumpuh total.
Lebih dari 37 pusat distribusi bantuan dan 28 dapur umum juga dibom secara sistematis, memperkuat bukti adanya strategi kelaparan yang disengaja.
Peringatan Penting: Waspadai Telepon dan SMS Palsu

Kementerian Dalam Negeri Gaza turut mengingatkan warga untuk tidak menanggapi telepon atau pesan mencurigakan yang dikirimkan ke ponsel mereka. Ini diduga bagian dari perang psikologis dan kampanye disinformasi Israel pasca kegagalannya mencapai tujuan militer selama berbulan-bulan.
Mereka juga menyerukan tekanan internasional agar penjajahan dan upaya pengusiran paksa rakyat Palestina dihentikan, serta menuntut pembukaan segera perbatasan Rafah untuk evakuasi korban luka dan masuknya bantuan kemanusiaan.
Sejak 7 Oktober 2023, genosida yang dilakukan Israel dengan dukungan Amerika Serikat telah menyebabkan lebih dari 168 ribu warga Palestina gugur syahid atau terluka, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11 ribu lainnya masih dinyatakan hilang.