Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak, dalam artikel opininya yang diterbitkan Jumat (24/7) di harian Haaretz, mengakui bahwa Israel yang selama ini dikenal dunia kini sedang runtuh, bersama dengan impian lama proyek zionisme. Ia menyebut bahwa dunia mulai meminggirkan Israel, dan mayoritas rakyatnya sendiri telah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan yang terus bertahan demi kekuasaan.

“Darah terus mengalir, keluarga para tentara cadangan hancur, dan para tawanan dibiarkan terlantar demi mempertahankan kursi pemerintahan,” tulis Barak.

Meski membanggakan capaian militer di Lebanon, Iran, dan Suriah, Barak menyebut Israel terjebak dalam perang yang tak berujung di Gaza, perang yang tidak dimenangkan dan justru menggerogoti dari dalam.

Barak menilai satu-satunya cara untuk menyelamatkan Israel dari kehancuran total adalah aksi perlawanan sipil besar-besaran dan mogok nasional, hingga pemerintahan saat ini (yang dipimpin Benjamin Netanyahu) tumbang atau dipaksa mundur.

“Jika satu juta rakyat turun ke jalan, pemerintahan ini pasti jatuh,” tegas Barak, sambil menyerukan masyarakat untuk bergerak setiap hari sepanjang minggu.

Netanyahu sendiri saat ini diburu oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here