Insiden penembakan yang menargetkan lebih dari 32 diplomat dan perwakilan dari kedutaan Eropa dan Arab oleh pasukan Israel di sekitar Kamp Pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Rabu siang, mengguncang opini publik Palestina dan dunia internasional. Seorang pejabat Palestina menyebutnya sebagai “kejutan besar yang mengungkap wajah asli pendudukan.”
Delegasi tersebut tengah melakukan kunjungan resmi untuk meninjau dampak kehancuran akibat agresi militer Israel yang terus berlangsung sejak Januari lalu dan telah menghancurkan infrastruktur kamp serta memaksa warganya mengungsi.
Delegasi Internasional Ditembaki di Wilayah yang Sudah Disetujui
Delegasi terdiri dari para duta besar dan konsul dari 32 negara, termasuk Mesir, Yordania, Maroko, Portugal, China, Austria, Brasil, Bulgaria, Turki, Spanyol, Polandia, Rusia, Jepang, Rumania, Meksiko, Sri Lanka, Kanada, India, Chile, Prancis, Inggris, serta perwakilan Uni Eropa. Mereka didampingi oleh Ahmed Al-Deek, penasihat Menteri Luar Negeri Palestina.
Kunjungan itu telah dikoordinasikan dan mendapat persetujuan dari otoritas Israel, menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina. Namun, hanya 15 menit setelah mereka mendekati salah satu gerbang besi di pintu timur kamp Jenin, militer Israel melepaskan tembakan langsung ke arah rombongan diplomat.
“Para diplomat merasakan langsung ketakutan yang setiap hari dialami rakyat Palestina,” ujar Ahmed Al-Deek kepada Al Jazeera Net.
Ia menambahkan bahwa Israel telah diberitahu sejak seminggu sebelumnya tentang rincian kunjungan, termasuk niat untuk mendekati kamp Jenin.
Pembelaan Palsu dari Israel
Militer Israel berkilah bahwa delegasi menyimpang dari rute yang disepakati, dan mengklaim bahwa tentara yang menembak hanya melepas tembakan peringatan dan tidak mengetahui keberadaan rombongan.
Namun, Kementerian Luar Negeri Palestina membantah keras. Dalam pernyataan tegas, mereka menyatakan bahwa kunjungan telah diumumkan 10 hari sebelumnya, dan delegasi bepergian dengan mobil diplomatik resmi, serta berada di lokasi yang telah direncanakan dan disetujui.
Video yang beredar menunjukkan momen tembakan dilepaskan, termasuk tayangan langsung saat Duta Besar Maroko untuk Palestina sedang siaran dan tiba-tiba terdengar suara tembakan deras yang memaksa seluruh rombongan menyelamatkan diri.
Respons Dunia dan Eskalasi Penghinaan Israel
Insiden ini dianggap sebagai penghinaan terbuka terhadap hukum internasional dan komunitas diplomatik. Beberapa negara—termasuk Prancis, Italia, Irlandia, dan Portugal—langsung memanggil pulang duta besar Israel sebagai bentuk protes.
Menurut Al-Deek, penembakan ini adalah bentuk pembangkangan Israel terhadap tekanan internasional—termasuk sanksi dari Inggris dan Kanada—serta seruan dari negara-negara Uni Eropa untuk menghentikan pembantaian di Gaza.
Situasi Genting di JeninGubernur Jenin, Kamil Abu Roub, menjelaskan kepada para diplomat bahwa 22.000 warga telah mengungsi dari kamp Jenin, dengan ratusan rumah hancur total dan kerugian mencapai hampir 300 juta shekel. Sejak dimulainya agresi, 40 warga gugur syahid dan lebih dari 200 lainnya terluka.
Sementara itu, Duta Besar Yordania untuk Palestina, Issam Al-Budour, menyebut situasi kamp Jenin sebagai “realitas yang pedih dan kompleks,” dan menegaskan bahwa agresi Israel harus segera dihentikan agar rakyat Palestina dapat hidup layak seperti bangsa lain di dunia.