Kerusakan di muka bumi akan terjadi ketika manusia sudah meninggalkan petunjuk Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an. Setelah itu, sudah pasti Allah menghukum pelaku kerusakan.

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Dalam catatan sejarah, Bani Israil dikenal sebagai kaum yang sangat keras kepala. Mereka tak henti-hentinya melakukan kerusakan di muka bumi. Al-Qur’an menggambarkan bahwa mereka akan melakukan dua kerusakan dan dua hukuman atas perbuatan tersebut. Di sisi lain, mereka juga menjadi kaum yang sangat congkak dan menyombongkan diri.

Bani Israil merupakan kaum yang melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang tak berdosa. Bahkan terhadap nabinya sendiri, mereka bunuh. Itu hanya sekian dari banyak sifat buruk Bani Israil di muka bumi. Sampai hari ini, mereka masih melakukan kerusakan di Palestina.

Pada serial tadabbur surah Al-Isra kali ini, kita akan mengambil pelajaran dari ayat kelima sampai ayat ketujuh. Allah Ta’ala berfirman,

“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.” (QS. Al-Isra: 5)

“Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” (QS. Al-Isra: 6)

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.” (QS. Al-Isra: 7)

Tiga ayat di atas menjelaskan tentang dua kejahatan Bani Israil dan dua hukuman yang Allah berikan atas mereka. Para ulama tafsir, seperti Ath-Thabari, Qurthubi, dan Ibnu Katsir, berbeda pendapat tentang dua kerusakan yang dilakukan Bani Israil. Demikian pula para ulama berbeda pendapat tentang hamba yang Allah kirim untuk mengalahkan mereka.

Di antara pendapat ulama tafsir adalah kejahatan Bani Israil yang membunuh Nabi Zakaria AS dan Nabi Yahya AS. Kemudian Allah Ta’ala menjadikan Jalut sebagai hamba yang mampu mengalahkan kaum yang super sombong itu. Ada pula yang berpendapat bahwa hamba yang mengalahkan kaum pembuat kerusakan itu adalah Nabi Katnezar.

Namun ulama-ulama kontenporer memiliki pendapat berbeda dengan ulama-ulama tafsir terdahulu. Ada yang berpendapat bahwa kerusakan kedua yang diperbuat Bani Israil itu belum terjadi. Sementara ulama tafsir berpendapat bahwa dua kerusakan tersebut sudah terjadi sebelum Allah mengutus Nabi Muhammad.

Ulama kontenporer berpendapat, kerusakan kedua belum terjadi, atau apa yang saat ini dilakukan Bani Israil di Palestina. Penjajah zionis yahudi menjajah bangsa Palestina untuk menguasai Baitul Maqdis. Kerusakan itu merupakan kerusakan kedua yang mereka lakukan di muka bumi.

Akan tetapi, kita tak perlu masuk terlalu jauh membahas perbedaan pendapat tersebut. Ada pesan penting yang jauh lebih penting untuk ditadabburi. Allah tidak mendetilkan waktu dua kerusakan dan dua hukuman Bani Israil, yang menandakan hal tersebut tidak menjadi fokus Al-Qur’an. Salah pesan penting dari ayat tersebut adalah ketika Bani Israil melakukan kerusakan, maka Allah akan menghukum mereka.

Pada ayat kedua surah Al-Isra dijelaskan, Allah Ta’ala menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa AS sebagai petunjuk bagi Bani Israil. Lalu kenapa Bani Israil melakukan kerusakan. Ini karena Bani Israil meninggalkan petunjuk kitab yang Allah turunkan kepada Nabi Musa AS.

Hal ini menjadi peringatan bagi umat Nabi Muhammad. Ketika kita meninggalkan petunjuk yang Allah turunkan keapda Muhammad, yaitu Al-Qur’an, maka pasti akan terjadi kerusakan. Kerusakan di muka bumi akan terjadi ketika manusia sudah meninggalkan petunjuk Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an. Setelah itu, sudah pasti Allah menghukum pelaku kerusakan.

Semoga Ramadhan menjadi bulan Qur’an untuk kita. Semoga kita termasuk hamba yang dimampukan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam hidup, sehingga tidak termasuk hamba yang melakukan kerusakan, mengikuti perilaku Bani Israil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here