Spirit of Aqsa, Palestina- Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, bantuan keamanan Amerika Serikat ke Israel terus mengalir setiap hari. Selain itu, Angkatan Laut AS terus mengatur posisi yang tepat untuk mengirim sinyal pencegahan kepada pihak yang hendak ikut campur dalam pertempuran antara Hamas dan Israel.

“Kami saat ini fokus untuk memastikan bahwa Israel memiliki apa yang dibutuhkan untuk melanjutkan operasinya melawan Hamas dan teroris yang melakukan kekejaman ini pada 7 Oktober, dan ini termasuk memberikan bantuan keamanan,” kata Kirby, dikutip Al Jazeera, Selasa (24/10).

Kirby menekankan, pemerintah AS juga berfokus pada penyediaan informasi intelijen yang dibutuhkan Tel Aviv untuk mengambil tindakan. Sejumlah kecil penasihat militer Amerika pergi ke Israel untuk memberikan nasihat. Hal itu menunjukkan Washington akan bertindak tepat untuk mengamankan kepentingan keamanan nasional Amerika di wilayah tersebut.

Media Israel melaporkan pada Senin (23/10), sebuah pesawat angkut Amerika yang membawa peralatan dan perlengkapan militer mendarat di Bandara Ramon dekat Eilat.

Pada hari-hari pertama dimulainya perang di Gaza, Presiden AS Joe Biden menegaskan kesiapan Amerika mengirim lebih banyak sumber daya militer ke Israel dan memperkuat pasukan AS di Timur Tengah sebagai persiapan pencegahan jika diperlukan.

Biden berdiri dan mendukung Israel serta siap memenuhi semua kebutuhan Tel Aviv, termasuk menyediakan amunisi dan rudal untuk Iron Dome. Memang, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan akan mengirimkan sistem pertahanan udara THAAD dan batalyon tambahan sistem rudal pertahanan udara ke wilayah tersebut.

Jumat lalu, Biden juga meminta Kongres untuk memberikan alokasi keamanan yang besar, yaitu sekitar $106 miliar, termasuk $14 miliar untuk bantuan militer ke Israel.

Pakar Militer: Israel Pakai Rudal MK-84 Buatan Amerika Bom Gaza

Pakar militer dan strategis, Fayez Al-Duwairi, menjelaskan, jenis rudal yang digunakan zionis Israel membom Jalur Gaza sebenarnya rudal tua yang telah dimodifikasi. Rudal yang telah diperbaharui itu dilengkapi dengan sistem GS sehingga mampu mencapai sasaran secara tepat.

Al-Duwairi mengungkapkan hal tersebut setelah melakukan analisis terkait perkembangan situasi Gaza saat ini. Dia menjelaskan, pesawat tempur F-15 membawa rudal yang sudah diproduksi sejak tahun 60-an dan diberi nama MK. Di antaranya ada MK-80, MK-82, MK-83, dan MK-84.

Dia menunjukkan, militer Amerika Serikat mengubah rudal MK itu menjadi rudal pintar lengkap dengan sistem GPS. Berat bahan peledak dalam rudal MK-84 diperkirakan mencapai setengah ton dan radius pengaruhnya mencapai 465 meter.

Penghancuran yang Disengaja

Bom-bom ini seharusnya “pintar”. Namun, berdasarkan kehancuran yang terjadi, panduan GPS dianggap “disengaja,”. Al-Duwairi menekankan, proyektil tersebut seharusnya tepat sasaran, “sehingga ada proses penghancuran yang sistematis.”

Rudal-rudal tersebut seharusnya menggunakan tiga jenis sekring setelah dimodifikasi. Pertama, sekring kejut yang meledak saat terjadi benturan. Kedua terkait dengan sekring penundaan yang digunakan untuk bom kedalaman. Ketiga, sekring waktu yang bisa diatur kapan meledak.

Al-Duwairi mencontohkan, dalam pembantaian Rumah Sakit Babtis Gaza, zionis Israel menggunakan Rudal MK-84 dengan skring waktu, sehingga bisa meledak pada ketinggian tertentu.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here