Spirit of Aqsa, Palestina  – Penjajah Israel menghancurkan sebuah rumah di kota Silwan selatan Masjid Al-Aqsha. Dalam peristiwa itu, penjajah Israel memaksa seorang pemuda Palestina menghancurkan rumah mereka sendiri.

Di kawasan Jabal Mukaber, seorang pemuda bernama Mohammed Fayez Zaitoun mendapat intimidasi agar mau menghacurkan rumahnya sendiri. Demikian pula Amir Raba’a, seorang pemuda Palestina. Ia dipaksa agar menghancurkan rumahnya.

Malang bagi Amir, sebab ia tengah mempersiapkan pernikahan dan tinggal di rumah tersebut. Ia membangun rumah seluas 25 meter lantaran tak mampu membeli apartemen atau menyewa rumah.

Penjajah Israel juga menghancurkan sebuah barak milik seorang warga di kota Anata, timur laut Al-Quds.

Sebuah potongan video menampilkan alat-alat berat Israel mulai menghancurkan seng-seng yang akan digunakan untuk bahan bangunan, milik warga Al-Quds, Ali Musa Ziyad.

Penjajah Israel menggelar berbagai bentuk pelecehan terhadap penduduk Al-Quds untuk memaksa mereka meninggalkan kota suci secara paksa dan meninggalkannya untuk perluasan pemukiman.

Di antara yang paling menonjol dari kebijakan-kebijakan yang telah meningkat secara panik dalam beberapa tahun terakhir, adalah meningkatnya pemberitahuan penggusuran dan pembongkaran rumah-rumah di Al-Quds, dengan alasan bahwa mereka tidak memiliki ijin.

Menurut sebuah laporan oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), tingkat pembongkaran dan penyitaan rumah-rumah Palestina di wilayah-wilayah pendudukan sejak 1967 meningkat sebesar 21 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan tahun yang sama. periode tahun 2020.

Laporan PBB memperkirakan jumlah fasilitas Palestina yang disita oleh otoritas pendudukan Israel, sejak awal tahun ini hingga sekarang mencapai sekitar 311 fasilitas.

Patut dicatat bahwa Pengadilan Pendudukan sebelumnya telah memberikan lampu hijau kepada kota pendudukan di Al-Quds untuk menghancurkan 58 rumah di lingkungan Wadi Yasoul di kota Silwan.

Proses pembongkaran menyebabkan mengungsinya sekitar 600 warga Al-Quds, termasuk ratusan anak-anak, serta orang sakit, orang tua dan kasus khusus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here