Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Tariq Al-Annabi (25 tahun) menjadi potret guru-guru yang ada di Jalur Gaza. Meski terus-menerus mengalami pembantaian, tapi mereka tetap bangkit bersama untuk menjaga asa menjalani kehidupan sebagai murabith.
Tariq mengungsi di Sekolah Taha Hussein, Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Dia aktif mengumpulkan anak-anak di sana untuk mengajarkan banyak hal, terutama pelajaran bahasa Inggris, bidang yang dia kuasai.
Dalam liputan Al Jazeera, Tariq berusaha menjaga semangat anak-anak Gaza untuk belajar. Dia merasa memiliki tanggungjawab sebagai seorang guru untuk menjaga kualitas pendidikan di
“Saya adalah seorang guru di Jalur Gaza, khususnya di lingkungan Zaytoun, namun sekolah tersebut hampir hancur total selama perang Israel di Jalur Gaza. Kami berusaha meningkatkan tingkat pendidikan para siswa, dan memastikan mereka melanjutkan proses pembelajaran,” kata Tariq, dikutip Al Jazeera, Jumat (1/12).
Di tempat tersebut, Tariq mengajar dengan alat seadanya. Dia menggunakan papan tulis kapur dan memberikan pelajaran kepada ratusan anak-anak yang duduk melantai di halaman sekolah.
“Kami membagikan papan kecil dan kapur kepada para siswa, dengan tujuan untuk mengarahkan energi mereka dan sedikit menghilangkan tekanan pada diri mereka sendiri, sehingga mereka mampu menyampaikan suaranya yang kuat kepada dunia luar,” ujar Tariq.
Menurut Tariq, melanjutkan proses belajar-mengajar sangat penting meski ada peperangan. Itu bertujuan agar para siswa tidak lupa pelajaran reguler mereka di sekolah.
“Oleh karena itu, kami bekerja keras untuk memastikan bahwa mereka melanjutkan pendidikan, dengan tujuan untuk mengingat pengetahuan yang telah mereka peroleh,” ujar Tariq.