Ratusan aktivis menggelar aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025). Mereka mendesak pembebasan para aktivis kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang diculik Angkatan Laut Israel di perairan internasional.
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan suara hati yang menolak pembajakan terhadap misi damai. Koordinator Kawal Global Sumud Flotilla, Ridwan, menegaskan bahwa para aktivis ditahan hanya karena ingin menyuarakan kejahatan Zionis Israel di Gaza.

“Tuntutan kami jelas, pemerintah Indonesia harus mendesak Amerika Serikat menghentikan kekerasan di Gaza. Sekutu Israel tak bisa terus bersembunyi dari tanggung jawab,” ujarnya.
Ridwan juga mengungkapkan bahwa sejak awal keberangkatan delegasi Indonesia, koordinasi intens dilakukan bersama Kementerian Luar Negeri serta Kedubes RI di Tunisia.
Menurutnya, langkah itu menegaskan bahwa perjuangan ini tidak berdiri sendiri, melainkan didukung jaringan diplomasi dan solidaritas lintas bangsa.
Menjelang sore, aksi di depan Kedubes AS berakhir damai. Mobil komando yang sejak siang menjadi pusat orasi meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.45 WIB, disusul massa yang berpakaian hitam-putih bubar dengan tertib.
Sejumlah relawan merapikan tenda dan perlengkapan, sementara aparat kepolisian tetap mengawal jalannya pembubaran agar lancar.
Namun, gema aksi tidak berhenti di jalanan. Seruan boikot produk yang terafiliasi dengan pendukung agresi Israel terus digaungkan.
Doa bersama pun dipanjatkan di akhir aksi: “Semoga Allah menolong Palestina dan membebaskan Gaza dari penjajahan.”