Spirit of Aqsa- Kejahatan Israel terus menunjukkan tragedi yang berlanjut, di mana mereka tidak ragu untuk melakukan eksekusi lapangan terhadap warga Palestina. Terbaru, eksekusi dilakukan terhadap Ahmad Nimer Abidi, yang syahid ditembak oleh pasukan Israel setelah mobilnya diserang dengan tembakan bertubi-tubi di Jenin.
Sebuah video yang merekam detik-detik terakhir Ahmad Abidi bersama keluarganya tersebar, menunjukkan kendaraan mereka diserang sebelum Ahmad syahid, yang memicu gelombang kesedihan, kecaman, dan kemarahan di platform media sosial. Ini menjadi pemandangan yang menyakitkan dan bukti nyata penderitaan yang dialami rakyat Palestina setiap hari di bawah pendudukan di Tepi Barat.
Pemandangan ini mengingatkan kita pada kisah anak perempuan Hind Rabeh dari Gaza, yang kehilangan nyawanya dengan cara tragis dalam insiden serupa, ketika ia berusaha untuk bertahan hidup di tengah tembakan brutal pendudukan yang tidak mengenal belas kasihan terhadap ketidakbersalahannya.
Kisah Tragis Anak Hind Rabeh Terulang
Dalam pemandangan yang tak kalah memilukan, ingatan kembali pada bulan Januari tahun lalu ketika anak perempuan berusia 6 tahun, Hind Rabeh, mengalami tragedi memilukan. Hind berteriak memanggil ibunya saat ia terjebak dalam kendaraan keluarganya, yang diserang dengan tembakan dari meriam tank Israel di distrik Tel al-Hawa di selatan Kota Gaza.
Dengan ketidakpahaman anak-anak, Hind tidak menyadari bahwa teriakannya tidak akan terdengar, dan komunikasi dengan ibunya terputus. 12 hari penuh penderitaan di bawah dinginnya musim dingin dan kelaparan, meski tim Palang Merah Palestina berusaha memberikan pertolongan, namun komunikasi mereka juga terputus.
Pada 10 Februari, setelah pasukan pendudukan mundur dari kawasan tersebut, jenazah Hind ditemukan bersama lima anggota keluarganya dan tim medis yang berusaha menyelamatkannya, yang semuanya syahid akibat kejahatan pendudukan Israel.
Kesamaan Kejahatan dan Berulangnya Tragedi
Menanggapi hal ini, aktivis Tamer melalui platform “X” mengatakan bahwa Israel tidak ragu mencoba untuk memusnahkan satu keluarga secara keseluruhan di Jenin, dengan menargetkan kendaraan milik warga Ahmad Abidi saat ia dan keluarganya sedang dalam perjalanan pulang saat serangan di kamp Jenin dimulai. Tentara Israel menembaki kendaraan tersebut, yang menyebabkan Ahmad syahid.
Jurnalis Palestina, Amjad Shihada menulis, “Ya Tuhan, betapa kerasnya momen ini, sebuah mobil yang membawa keluarga di pinggiran kamp Jenin. Dengarkan teriakan anak kecil yang mengatakan ‘Tolong, demi Tuhan’, dan dengarkan wanita yang berkata ‘Kembali, demi Tuhan’, sementara pria itu terus mengemudi meski tembakan pasukan pendudukan terus mengejar mereka, hingga akhirnya cerita ini berakhir dengan kesyahidan tanpa dapat melanjutkan perjalanan bersama keluarganya.”
Direktur “Observatorium Euro-Mediterania untuk Hak Asasi Manusia”, Rami Abed, mencatat bahwa pemandangan eksekusi Hind Rabeh dan keluarganya terulang lagi di Jenin dengan keluarga Abidi, dan menambahkan bahwa serangan terhadap tenaga medis di rumah sakit Gaza kini terulang di rumah sakit Jenin.
Seorang aktivis melalui platform “X” mengungkapkan bahwa video yang beredar merekam detik-detik terakhir Ahmad Abidi dan orang-orang yang bersamanya dalam mobil tersebut, menyebut kejadian ini sebagai eksekusi dingin. Aktivis tersebut menambahkan bahwa Ahmad adalah seorang pemuda sipil yang dikenal, yang terpaksa melarikan diri dari tokonya dan kembali ke rumah, tetapi tidak bisa selamat dari kekejaman pendudukan.
Seorang pengguna media sosial lainnya menulis, “Mereka mencoba memusnahkan Gaza secara keseluruhan, apakah keluarga di Tepi Barat akan membedakan mereka?”
Pengguna lain berpendapat bahwa pendudukan Israel tidak berubah, karena mereka terus menargetkan kendaraan sipil tanpa membedakan antara anak-anak dan orang dewasa. Mereka menegaskan bahwa kejahatan yang dialami oleh anak Hind Rabeh kini terulang lagi di Jenin dengan cara yang sama tragis.
Para pengguna media sosial juga mengungkapkan ketidakmampuan mereka membayangkan pemandangan menakutkan yang dialami keluarga Ahmad Nimer Abidi yang berada dalam mobil saat diserang langsung oleh penembak jitu Israel yang tidak membedakan antara anak-anak dan orang dewasa.
Mereka juga menyoroti bahwa Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, dan sekutunya dari sayap kanan ekstremis sedang mempromosikan melalui media Israel untuk memperburuk serangan di Tepi Barat, yang mereka sebut sebagai “perang jangka panjang.”
Serangan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap Jenin, yang disebut sebagai “Dinding Baja,” hingga saat ini telah menyebabkan 10 warga Palestina syahid dan sekitar 40 lainnya terluka, seperti yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
Sumber: Al Jazeera