Polisi Denmark pada Senin mengumumkan penangkapan 20 orang dalam sebuah demonstrasi yang menuntut perusahaan pelayaran Maersk untuk menghentikan pengiriman peralatan militer ke Israel.
Menurut gambar yang dipublikasikan oleh media lokal, polisi menggunakan pentungan dan gas air mata untuk membubarkan puluhan pengunjuk rasa.
Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, turut serta dalam aksi protes yang berlangsung di markas Maersk di Kopenhagen.
Dalam sebuah rekaman video yang diunggah di media sosial, Thunberg mengatakan, “Kami berada di sini untuk menuntut Maersk menghentikan pengangkutan senjata dan komponen senjata ke Israel. Mereka harus mengakhiri semua kontrak dan investasi yang mendukung genosida dan pendudukan Palestina.”
Thunberg, yang dikenal sebagai tokoh utama gerakan protes iklim Fridays for Future, telah berpartisipasi dalam berbagai demonstrasi mendukung Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Sementara itu, Maersk menyatakan bahwa pengirimannya tidak mencakup “senjata dan amunisi,” melainkan peralatan yang terkait dengan kebutuhan militer dalam kerangka program kerja sama keamanan AS-Israel. Perusahaan juga menegaskan bahwa semua kargo telah diperiksa dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa pihaknya telah mencoba berkomunikasi dengan para demonstran untuk membujuk mereka meninggalkan lokasi, yang merupakan area pribadi. “Pada akhirnya, dialog terhenti, dan kami harus menggunakan cara yang diperlukan untuk mengeluarkan para pengunjuk rasa dari area tersebut,” ujarnya.
Sumber: AFP