Spirit of Aqsa– Puluhan warga Palestina syahid akibat meningkatnya serangan udara Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza. Palang Merah Palestina melaporkan, jumlah anak-anak yang tewas sejak 7 Oktober 2024 telah melebihi 15 ribu.

Mengutip Aljazeera Arabic, 10 orang, termasuk seorang wanita hamil dan janinnya, syahid dalam serangan yang menyasar pengungsi di kota Al-Zawaida di tengah Gaza.

Beberapa jenazah korban, termasuk ibu hamil, tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa bersama sejumlah orang yang terluka, beberapa dalam kondisi kritis. Serangan tersebut juga menghantam sebuah pabrik yang menjadi tempat berlindung pengungsi di Al-Zawaida.

Di Rafah, pesawat dan artileri Israel menyerang lingkungan Brasil serta kamp pengungsi Yibna dan Shabura. Selain itu, ada pertempuran hebat antara pejuang Palestina dan tentara Israel di kota tersebut.

Di Jalur Gaza utara, empat warga syahid dan lebih dari 20 orang luka-luka, termasuk wanita dan anak-anak, dalam serangan yang menghantam rumah keluarga Shubaki di daerah Al-Sahaba, Kota Gaza.

Di kamp pengungsi Jabalia, serangan Israel menghantam rumah keluarga Abu Zayda di daerah Be’er Al-Naaja, menewaskan enam orang dan menyebabkan banyak luka-luka serta hilang.

Serangan juga terus mengepung Rumah Sakit Al-Awda untuk hari ketiga berturut-turut.

15 Ribu Anak Syahid

Palang Merah Palestina melaporkan, lebih dari 15 ribu anak telah syahid  sejak 7 Oktober lalu. PBB memperingatkan, Gaza berubah menjadi kuburan bagi anak-anak dan menyerukan gencatan senjata segera untuk melindungi mereka. 

Jumlah anak-anak yang syahid dalam beberapa bulan terakhir melebihi jumlah korban anak-anak dalam konflik global selama empat tahun 

Bantuan Terhenti

UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, mengumumkan penghentian distribusi bahan makanan di Rafah, Gaza, karena kekurangan pasokan dan ketidakamanan akibat operasi militer Israel di timur kota tersebut. 

UNRWA menyatakan sulit mencapai pusat distribusi dan gudang Program Pangan Dunia di Rafah akibat operasi militer. Dari 24 pusat kesehatan yang dikelola UNRWA di Gaza, hanya 7 yang beroperasi, dan mereka belum menerima pasokan medis selama 10 hari terakhir akibat penutupan perlintasan Rafah dan Kerem Shalom.

Bantuan melalui perlintasan Rafah terhenti setelah tentara Israel menguasai sisi Palestina pada 7 Mei. Israel juga menutup perlintasan Kerem Shalom pada 5 Mei, hanya mengizinkan sedikit truk komersial memasuki Rafah pada 15 dan 18 Mei.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here