Spirit of Aqsa, Palestina- Agresi militer zionis Israel di Jalur Gaza menyisakan dampak memilukan bagi masyarakat setempat. Korban syahid mencapai 44 jiwa termasuk 15 anak-anak, empat wanita dan 360 luka-luka.
Tak hanya itu, peristiwa yang berlangsung sejak Jumat (5/8) hingga Ahad (7/8) itu membuat sembilan bangunan hancur total, 1.500 unit hunian rusak parah, 71 unit tak layak huni, dan 1.400 bangunan lain mengalami kerusakan sedang.
Sementara itu gencatan senjata antara faksi-faksi perlawanan dan penjajah Israel disepakati lewat mediasi Mesir, dan mulai diterapkan tepat pukul 11:30 Ahad tadi malam, kondisi Gaza mulai kondusif, selain pesawat pengintai yang masih terbang di udara Gaza.
Mesir melakukan serangkaian komunikasi dengan gerakan Jihad Islami dan Israel, dan menyerukan gencatan senjata secara komprehensif dan timbal balik, serta pihak Kairo mengupayakan pembebasan tawanan mogok makan Khalil al-Awawidah, dan pembebasan tokoh Jihad Islami Basam al-Sa’di dalam waktu secepatnya.
Kepala departemen politik Jihad Islami Mohamad al-Hindi menginformasikan tercapainya gencatan senjata yang dimediasi Mesir. Disebutkannya bahwa delegasi Mesir tiba di Gaza untuk membicarakan gencatan senjata, namun disebutkan bahwa wacana ini terlalu dini.
Sementara itu Sekjen Jihad Islami Ziyad Nakhola mengatakan, Mesir berjanji mengupayakan pembebasan tokoh Basam al-Sa’di yang ditahan di penjara Israel dalam sepekan ini.
Dalam konferensi pers yang digelar di Teheran, Iran Ahad kemarin, Nakhola menambahkan bahwa kesepakatan gencatan senjata tak menemui kesulitan, dengan catatan Israel membebaskan tahanan al-Sa’di dan tawanan mogok makan Khalid al-Awawida.
Gaza menjadi sasaran agresi Israel yang berlangsung selam 3 hari, puluhan orang gugur, dan ratusan lainnya luka-luka, serta puluhan rumah hancur. Pihak faksi perlawanan Palestina melancarkan gempuran balasan, ratusan roket ditembakan ke sejumlah permukiman zionis di sekitar Gaza, dan kota-kota zionis di wilayah Palestina terjajah.