Spirit of Aqsa, Palestina- Penjajah zionis Israel tidak hanya membombardir Jalur Gaza. Para penjajah juga mengirim pasukan militer untuk menyerang Kota Qabatiya, Jenin, Tepi Barat. Dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis pagi (11/5) itu, satu warga Palestina syahid, empat luka-luka, dan dua ditangkap.
Di Jenin, direktur Rumah Sakit Al-Razi, Fawaz Hammad, mengumumkan kematian Aws Jamal Hamamda Kamil (30 tahun) pada Kamis pagi. Dia syahid karena ditembak oleh penjajah Israel saat melakukan penyerangan di kota itu.
“Hamamda muda dirawat di rumah sakit kemarin dalam kondisi yang sangat kritis, karena dia terkena peluru tajam di perut dan dada, dan upaya itu tidak berhasil menyelamatkan nyawanya,” kata Fawaz.
Kemarin, pasukan besar tentara penjajah menyerbu kota Qabatiya dan menargetkan sebuah kendaraan dengan peluru di salah satu jalannya, yang menyebabkan kematian dua pemuda: Ahmed Jamal Tawfiq Assaf Kamil (19 tahun) dari Qabatiya, dan Rani Walid Ahmed Qatanat (24 tahun) dari kamp pengungsi Embrio.
Di Tubas, dua pemuda terluka, pada dini hari ini, Kamis, oleh pasukan penjajah Israel, dan dua lainnya ditangkap, selama penyerbuan kota Tubas dan kota Tammun. Pihak medis melaporkan, dua pemuda terluka selama penggerebekan pendudukan ke kota Tubas, salah satunya di paha dan menderita pendarahan, dan yang lainnya dengan pecahan peluru di punggungnya.
Pasukan penjajah Israel menyerbu kota Tubas pada dini hari, dan mengepung sebuah rumah. Direktur Captive Club di Tubas, Kamal Bani Odeh, menyatakan bahwa pasukan pendudukan menangkap pemuda tersebut, Naim Rashid Ahmed Dababat dari Tubas, dan Nizam Awad Muhammad Bisharat dari kota Tammun, selatan Tubas.
Di Tulkarm, dua warga sipil terluka oleh peluru pasukan Israel, setelah mereka menyerbu, hari ini, Kamis, kamp pengungsi Nour Shams, sebelah timur Tulkarm.
Bentrokan sengit meletus dengan pasukan pendudukan setelah mereka menyerbu kamp, ​​​​di mana mereka menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas beracun, melukai dua warga sipil, salah satunya ditembak di punggung. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Martir Thabet Thabet, di mana kondisi mereka digambarkan stabil.
Pasukan penjajah Israel menyerbu sejumlah rumah warga dan memanjat atap mereka, sementara buldoser pendudukan menghancurkan beberapa kendaraan warga di tengah kamp.