Spirit of Aqsa, Palestina- Para pejuang Palestina terus berdiri melakukan perlawanan melawan penjajahan zionis Israel di Palestina. Dalam sebuah perlawanan di Tepi Barat, pejuang Palestina berhasil membuat imigran ilegal Yahudi ketar-ketir.
Ekstrimis yahudi Kerap melakukan aksi-aksi premanisme. Ironisnya, tindakan mereka mendapat perlindungan dari tentara maupun polisi penjajah Israel. Meski begitu, pejuang Palestina tetap bertahan dan melakukan perlawanan guna memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan menjaga Masjid Al-Aqsa.
Sedikitnya Empat pemukim pendatang Yahudi terluka selama beberapa konfrontasi di berbagai wilayah di Tepi Barat. Sementara pasukan pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi terus melanjutkan serangan mereka terhadap warga di seluruh Tepi Barat dan Al-Quds.
Empat pemukim pendatang Yahudi terkena lemparan batu di Tepi Barat. Sementara sejumlah kendaraan pemukim pendatang Yahudi dihancurkan di jalan-jalan koloni permukiman Israel yang menggerogoti tanah Tepi Barat.
Di Tulkarm, pemukim pendatang Yahudi memukuli seorang petani tua, Mustafa Faqha (70 tahun), ketika korban berada di tanahnya di kota Kafr al-Labad, saat korban sedang mengerjakan tanahnya yang terletak antara kotanya dan desa Shufa, sebelah timur Tulkarm. Akibatnya, korban mengalami patah tulang dan memar di sekujur tubuhnya.
Di Jericho, Ayed Nayef Kaabneh, pemuda berusia 25 tahun ditembak oleh tentara Israel, di pos pemeriksaan militer Hamra, di utara Jericho.
Di Hebron, pasukan pendudukan Israel menutup pintu masuk ke kota Beit Amr, utara Hebron. Pasukan pendudukan Israel memanjat atap beberapa rumah di dekat pintu masuk utama kota.
Dalam konteks terkait, pasukan pendudukan Israel memberi tahu Ahmed Nayef Ali Kaabneh untuk menghentikan pekerjaan di rumahnya seluas 120 meter persegi di daerah Al-Abadiya, sebelah timur Yatta, yang dihuni oleh 10 orang.
Pasukan pendudukan Israel juga memberi tahu Mohammed Khalil Yousef Kaabneh untuk menghentikan pekerjaan dan pembangunan rumahnya seluas 140 meter persegi di daerah al-Kharou’a, yang dihuni oleh 10 orang.
Di Al-Quds, pasukan pendudukan Israel menangkap pemuda, Muhammad Odeh, dari rumahnya di kota Silwan, selatan Masjid Al-Aqsha.
Pasukan pendudukan Israel mulai menggeledah para pemuda yang memasuki Kota Tua Al-Quds, terutama di jalan-jalan menuju Masjid Al-Aqsha, dan memeriksa identitas pribadi mereka.